Menuju konten utama

Penyebab Overdosis Kafein, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Penyebab overdosis kafein, efek samping penggunaan, dan cara mengatasinya.

Penyebab Overdosis Kafein, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi Kafein. foto/istocpkhoto

tirto.id - Kafein dikenal dapat mencegah rasa kantuk. Namun, konsumsi kafein yang berlebihan dapat menyebabkan overdosis dan berujung pada gangguan kesehatan.

Kafein merupakan zat pahit yang terbentuk secara alami pada tumbuhan. Secara alami, kafein terkandung dalam biji kopi, daun teh, biji kakao, dan biji kola (bahan perasa minuman ringan).

Kafein jenis lain yaitu kafein sintesis biasanya terdapat pada produk obat-obatan, makanan, dan minuman.

Dosis Aman Konsumsi Kafein

Dosis konsumsi kafein pada setiap individu berbeda-beda, tergantung pada usia, berat badan, dan kesehatan. Dilansir dari Mayo Clinic, mengonsumsi 400 mg kafein per hari bagi orang dewasa dianggap aman.

Mayoritas masyarakat mengonsumsi kafein dari minuman. Seperti diwartakan MedlinePlus, berdasarkan Center for Science in Public Interest, kandungan kafein pada minuman pun berbeda-beda.

Pada kopi hitam dengan takaran saji 12 ons mengandung 50-235 mg kafein. Pada teh hitam (takaran saji 8 ons) dan soda (takaran saji 12 ons), masing-masing mengandung 30-80 mg dan 30-70 mg kafein. Lalu, pada coklat batangan mengandung 9 mg kafein per 1,6 ons.

Pembatasan konsumsi kafein pada ibu hamil dan menyusui perlu diperhatikan. Kafein dapat disalurkan melalui placenta dan ASI yang beresiko pada kesehatan janin dan bayi. Oleh sebab itu, konsumsi kafein tidak lebih dari 200 mg kafein per hari bagi ibu hamil dianjurkan.

Individu lain yang perlu menghindari atau mengurangi konsumsi kafein di antaranya adalah orang dengan tekanan darah tinggi, memiliki gangguan tidur, penderita sakit kepala, penderita maag, memiliki detak jantung yang cepat, mengonsumsi obat atau suplemen tertentu, anak-anak, dan remaja.

Anak-anak dan remaja lebih sensitif terhadap efek samping penggunaan kafein dibanding orang dewasa. Maka dari itu, mereka dianjurkan untuk tidak mengonsumsi kafein sebanyak orang dewasa, yaitu tidak lebih dari 100 mg kafein per hari.

Gejala Overdosis Kafein

Mengonsumsi kafein melebihi dosis yang telah ditentukan dapat menyebabkan overdosis. Gejala overdosis dapat berupa gangguan tidur (insomnia), sakit kepala, pusing, dehidrasi, kegelisahan, detak jantung yang tidak normal, lemah, dan ketergantungan.

Apabila Anda mengalami overdosis kafein, sebaiknya segera hubungi dokter. Dikutip dari Healthline, untuk mengatasi overdosis kafein yaitu dengan menggunakan arang aktif (activated carbon) yang bertujuan untuk mencegah kafein masuk ke usus.

Apabila kafein sudah masuk ke usus, laxative/gastric lavage akan diberikan. Cara ini menggunakan tabung yang akan membersihkan kafein dari dalam perut. Dokter akan menentukan metode mana yang baik digunakan untuk mengatasi overdosis kafein Anda.

Selama proses perawatan ini, detak jantung Anda akan dimonitor melalui mesin EKG (electrocardiogram). Alat bantu pernapasan juga digunakan apabila diperlukan.

Baca juga artikel terkait OVERDOSIS KAFEIN atau tulisan lainnya dari Hanafi

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Hanafi
Penulis: Hanafi
Editor: Dhita Koesno

Artikel Terkait