Menuju konten utama

Kementerian PUPR Siapkan Rp2,1 T untuk Program Padat Karya Tunai

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyiapkan anggaran untuk padat karya tunai bidang permukiman tahun 2023 sebesar Rp2,1 triliun.

Kementerian PUPR Siapkan Rp2,1 T untuk Program Padat Karya Tunai
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Sosial Idrus Mahram, Gubernur Sumsel Alex Noerdin, Bupati Banyuasin Supriono meninjau pelaksanaan Program Padat Karya Tunai, di Desa Banyu Urip, Kecamatan Tanjung Lago, Banyuasin, Sumatra Selatan, Senin (22/1/2018). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

tirto.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya menyiapkan anggaran untuk padat karya tunai (PKT/cash for work) bidang permukiman tahun 2023 sebesar Rp2,1 triliun. Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti menuturkan, progres penyerapan keuangan hingga Semester I tahun 2023 atau per 12 Juni 2023 mencapai 42,47% dan pekerjaan fisik 13,38%.

"Alokasi anggaran Padat Karya Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR TA 2023 disalurkan melalui program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas)," katanya dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (15/6/2023).

Tidak hanya itu, dia juga merinci anggaran tersebut digunakan untuk sanitasi berbasis masyarakat (Sanimas), dukungan Sanitasi Pondok Pesantren, Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R), dan Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW). Dia menuturkan, berdasarkan pemantauan sampai saat ini penyerapan tenaga kerja mencapai 15.639 orang dari rencana total penyerapan tenaga kerja sebanyak 62.000 orang.

"Pada TA 2023, Ditjen Cipta Karya melaksanakan program Pamsimas di 1.063 desa dengan progres fisik 15,33% dan menyerap tenaga kerja 1.698 orang. Selanjutnya untuk Sanimas di 1.890 lokasi dan telah menyerap tenaga kerja sebanyak 5.157 orang," bebernya.

Dia mengungkapkan program padat karya bidang permukiman lainnya yaitu pembangunan sanitasi Pondok Pesantren/Lembaga Pendidikan Keagamaan yang tersebar di 1.550 lokasi di tanah air. Pelaksanaan program ini di antaranya pembangunan bangunan MCK yang terdiri dari bilik mandi dan kakus/toilet, tempat wudhu, tempat cuci tangan dan tempat cuci pakaian serta instalasi pengolahan air limbah domestik dengan progres fisik 13,37% dan menyerap 2.533 tenaga kerja.

Lalu, TPS3R di 307 lokasi dengan capai penyerapan tenaga kerja 528 orang. Pembangunan TPS-3R dengan melibatkan masyarakat diharapkan tidak hanya mengurangi kuantitas sampah dari sumbernya. Tetapi, juga memberikan pembelajaran serta praktik langsung kepada masyarakat dalam pengelolaan sampah, sementara di sisi lain juga terjadi penyerapan tenaga kerja karena dilaksanakan dengan skema padat karya.

Lebih lanjut, program PISEW yang dilaksanakan di 1.340 kecamatan di Indonesia. Saat ini progres fisik keseluruhan sudah mencapai 15,89% dan telah berkontribusi menyerap dengan serapan tenaga kerja 5.106 orang. Dia menjelaskan program PISEW dilakukan melalui dukungan infrastruktur dasar di skala kawasan seperti perbaikan saluran drainase dan perbaikan jalan lingkungan untuk mendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat.

“Dengan mempertimbangkan waktu pelaksanaan, proses verifikasi dan penetapan penerima manfaat program PKT tahun 2023 yang memenuhi kriteria akan ditutup paling lambat akhir Juni 2023,” ungkap Diana.

Kementerian PUPR melanjutkan pelaksanaan program infrastruktur berbasis masyarakat (IBM) bidang permukiman pada TA 2024 dengan alokasi anggaran Rp2,11 triliun. Dia berharap besaran anggaran tersebut dapat berkontribusi menyerap tenaga kerja sebanyak 47.000 orang melalui pekerjaan Pamsimas di 1.183 lokasi, Sanimas di 1.546 lokasi, Sanitasi LPK di 1.279 lokasi.

"PISEW di 738 lokasi, TPS3R di 173 lokasi, termasuk mendukung program Penanganan Kemiskinan Ekstrem di 15 lokasi," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait PROGRAM PADAT KARYA TUNAI atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Intan Umbari Prihatin