Menuju konten utama

Kemenhub akan Bangun Penyeberangan Lombok - Surabaya

Truk pengangkut barang yang melintas dari Lombok ke Surabaya mulai dikeluhkan pemerintah Bali. Mengantisipasi hal itu, Menteri Perhubungan akan membuka layanan penyeberangan dari Lombok ke Surabaya.

Kemenhub akan Bangun Penyeberangan Lombok - Surabaya
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tengah) didampingi Dirjen Perhubungan Laut Tonny Budiono (kanan) bersama Dirut PT Pelindo I Bambang Eka Cahyana (kiri). ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi.

tirto.id - Guna mengatasi padatnya arus kendaraan pengangkut barang, Kementerian Perhubungan berencana membuka layanan penyeberangan dari Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat menuju Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur.

Hal itu dikemukakan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau Pelabuhan Lembar, di Lombok Barat, Minggu (30/10/2016). Menurut Budi, langkah itu juga diambil karena pihaknya mendapat keluhan dari Gubernur Bali, terkait kendaraan truk pengangkut barang yang melintas di Bali, dari Lombok ke Surabaya.

Ia mengatakan, kapal yang nantinya akan mengangkut muatan truk barang dari Pelabuhan Lembar menuju Surabaya dan sebaliknya adalah jenis kapal "Roll on - Roll off" (Ro-Ro). Kapal Ro-Ro adalah kapal yang bisa memuat kendaraan yang berjalan masuk ke dalam kapal dengan penggeraknya sendiri dan bisa keluar dengan sendiri juga.

"Nanti, 500 unit kendaraan truk dari Pasuruan, Banyuwangi dan Surabaya, bisa diangkut menggunakan kapal Ro-Ro. Kami sedang siapkan kapalnya," ujar Menhub, seperti dilansir Antara.

Untuk mendukung rencana tersebut, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III akan membangun Pelabuhan Gilimas, sebagai upaya memperluas Pelabuhan Lembar yang saat ini belum bisa dimasuki kapal berukuran relatif besar, termasuk jenis Ro-Ro.

Sementara itu, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Lembar Capt R. H. Harapah, mengatakan keberadaan pelabuhan laut Lembar sangat besar peranannya dalam mendukung kegiatan perekonomian dan perdagangan antar pulau (interinsuler) di NTB.

"Pelabuhan Lembar menunjang pertumbuhan dan perkembangan ekonomi dan perdagangan daerah terlebih program di sektor pariwisata halal yang telah dicanangkan Pemerintah Provinsi NTB," katanya.

Menurut dia, upaya untuk memperluas Pelabuhan Lembar masih dihadapkan pada masalah belum ditetapkannya Rencana Induk Pelabuhan (RIP) Pelabuhan Lembar, dan belum ditetapkannya izin pengembangan Pelabuhan Terminal Gilimas.

Selain itu, belum ditetapkannya izin penetapan lokasi pembebasan lahan untuk pengembangan terminal Gilimas untuk syarat pengesahan sertifikat lahan yang dibebaskan Pelabuhan Cabang Lembar.

"Masalah lainnya adalah calo tanah dalam pembebasan lahan untuk pengembangan terminal Gilimas," ujarnya.

Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi, yang ikut mendampingi Menhub Budi Karya Sumadi, mengapresiasi respon pemerintah pusat atas berbagai permasalahan di sektor transportasi laut di daerahnya.

"Kunjungan pak Menteri kali ini sebagai bentuk respon atas berbagai persoalan selama ini. Ini juga hasil dari pertemuan kami dengan bapak Menteri di Jakarta, beberapa waktu lalu," katanya.

Baca juga artikel terkait SEKTOR PERHUBUNGAN atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari