tirto.id - Keluarga Besar Putra Putri Polri (KBPP) mengaku tidak menyatakan dukungan kepada salah satu pasangan calon (paslon) yang berkontestasi di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Menurut Ketua Umum KBPP Polri AH Bimo Suryono, sikap organisasi sudah jelas untuk tak berpihak pada salah satu paslon tersebut.
Bimo mengatakan, anggota KBPP saat ini telah mencapai jutaan orang. Untuk yang masih aktif dan tidak punya hak pilih ada 400 ribu orang, sedangkan untuk yang purna tugas mencapai 3 juta orang.
Bila disamaratakan, semuanya mempunyai suami atau istri, setidaknya anggota KBPP Polri yang punya hak pilih mencapai 6 juta orang.
"KBPP Polri dalam menyikapi Pilpres 2019 bersikap netral. Pilihan diserahkan pada individu," kata Bimo di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (11/3/2019).
Bimo menyatakan, sikap ini penting karena KBPP Polri memang mempunyai massa yang cukup banyak. Dia tidak ingin massa ini disalahgunakan oleh pihak tertentu yang membawa nama baik organisasi.
Meski tidak mempunyai kewenangan seperti Polri, KBPP Polri dihuni oleh orang-orang yang terafiliasi dengan Polri. Sebagai mitra penegak hukum, Bimo menegaskan KBPP Polri harus menjaga nama baik Polri dan mendukung pemilu damai.
"Potensi yang dimiliki KBPP Polri tentu mempunyai keberadaan yang cukup signifikan. Kami meyakini bahwa pemilu bukan persaingan yang berakibat pada perang saudara dan lain-lain yang menyebabkan kepada disintegrasi bangsa," tegas Bimo
Sebelumnya, banyak organisasi massa yang menyatakan dukungan kepada salah satu paslon. Belakangan misalnya nama ormas Pemuda Pancasila dan Forum Betawi Rempug.
Keduanya sama-sama memberikan pernyataan sikap memberikan dukungan kepada paslon nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno