tirto.id - Monarki merupakan salah satu bentuk pemerintahan berupa kekuasaan turun temurun. Hingga saat ini masih digunakan oleh beberapa negara dunia. Sebagai kerajaan, pemimpinnya adalah raja, kaisar, sultan, ratu, dan jabatan lain yang setara.
Sistem pemerintahan ini secara asal katanya (etimologi) terdiri dari bahasa Yunani, monos dan arkhein. Artinya, berturut-turut “satu” dan “memerintah”. Dengan begitu, maka arti pemeirntahan monarki memiliki satu orang yang bertindak sebagai pemimpinnya.
Hans Kelsen dalam Teori Umum Tentang Hukum dan Negara (2011, hlm. 423), monarki lahir akibat prinsip kedaulatan Tuhan. Dengan begitu, raja atau jabatan lain yang bertindak sebagai pemimpin punya hak dan kewenangan absolut (paten) ketika menjalankan pemerintahan kerajaannya.
Periode kepemimpinan pemimpin monarki tidak dibatasi dan berlaku seumur hidup. Jika orang tersebut wafat, maka biasanya digantikan oleh keturunan-keturunannya. Seiring dengan berkembangnya zaman, pemerintahan ini sudah dibagi menjadi tiga bentuk monarki.
Lantas, apa saja jenis-jenis monarki tersebut?
Jenis-Jenis Pemerintahan Monarki
Tiga bentuk atau jenis pemerintahan monarki terdiri atas monarki absolut, monarki konstitusional, dan monarki parlementer. Berikut ini penjelasan mengenai ketiganya:
1. Monarki Absolut
Sistem monarki absolut mendefinisikan raja sebagai pusat pengatur segala kegiatan negara. Dengan begitu, kekuasaan dan wewenang yang dimiliki raja tidak terhalang apapun. Ketika raja memerintah, maka segalanya harus segera dilaksanakan.
2. Monarki Konstitusional
Berbeda dari sebelumnya, monarki konstitusional memberikan hak juga kepada rakyatnya untuk berpendapat. Lebih dari itu, pemerintahan ini menyajikan batasan-batasan tertentu (misalnya lewat UUD) yang tak boleh dilakukan raja kepada masyarakatnya. Bahkan, ada lembaga tersendiri yang bertugas mengadili perkara hukum, namanya lembaga yudikatif (Hotma P. Sibuea, Ilmu Negara, 2014, hlm. 179).
2. Monarki Parlementer
Dalam sistem ini, raja tetap punya status sebagai kepala negara. Namun, pihak yang ditugaskan menjalankan pemerintahannya adalah parlemen-parlemen. Di antaranya meliputi menteri, DPR, atau lembaga-lembaga lainnya.
Kekurangan Pemerintahan Monarki
Dalam pelaksanaan monarki, raja memang punya peran penting lantaran diklaim pengangkatannya terjadi akibat keputusan Tuhan. Hak dan kewenangannya sebagai pemimpin membawa pengaruh besar dalam kehidupan penduduk kerajaan.
Kekurangan monarki terdiri dari beberapa macam, salah satunya rakyat tidak bisa berbuat apa-apa. Maksudnya, seluruh masyarakat dibelenggu oleh pemimpinnya. Selain itu, rakyat juga tak bisa berpendapat lantaran tidak diizinkan ikut campur dalam pemerintahan.
Lalu, kekurangan yang lain adalah tingkat kesejahteraan yang sangat bergantung kepada gelagat rajanya. Lantaran berkuasa, terkadang ada juga beberapa yang menyalahgunakan posisi tersebut. Imbasnya, ada beberapa rakyat yang ditelantarkan oleh pemimpinnya.
Kendati seperti itu, kini monarki terbagi dalam beberapa jenis. Di atas merupakan kekurang monarki absolut. Jika berbicara mengenai konstitusional, maka nasib rakyat dapat lebih berpotensi sejahtera. Hal ini disebabkan oleh pemerintahan yang memberikan pembatas untuk raja dan mengenalkan HAM rakyat yang tak boleh diganggu gugat.
Berikut kekurangan pemerintahan monarki tersebut:
- Rakyat tak mampu berbuat apa-apa
- Rakyat dibelenggu oleh rajanya
- Pendapat rakyat tak didengarkan
- Sejahteranya rakyat tergantung watak rajanya
Kelebihan Pemerintahan Monarki
Setelah mengetahui kekurangan, sistem pemerintahan monarki ternyata juga punya kelebihan sebagai sisi positifnya. Pertama, wilayah yang diatur lewat satu tangan akan lebih mudah diorganisir.
Hal ini disebutkan lantaran jika perpolitikan dilakukan di suatu negara terjadi, maka sistem pun akan semakin rumit. Oleh karena itu, monarki hadir sebagai jawabannya, yakni satu pintu, satu pemimpin, dan satu keputusan.
Kemudian, pemerintahan monarki dibantu oleh pemimpin yang hak serta kewenangannya tak bisa diganggu gugat. Dengan begitu, maka pengaturan sistem penduduk baik dari segi hukum atau apapun, akan lebih mudah diputuskan.
Layaknya pisau bermata dua, setiap sistem monarki punya kekurangna dan kelebihan yang saling mengiringi satu sama lain. Sisi tajam ini tergantung ingin dilihat dari sudut pandang yang mana, lebih melihat kekurangannya atau kelebihannya.
Berikut ini kelebihan pemerintahan monarki:
- Kemudahan dalam pengaturan negara karena lewat satu pintu, raja
- Bisa meredam pergolakan politik
- Mudah mengatur masyarakat lantaran raja punya hak paten yang tak boleh diganggu
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Yulaika Ramadhani