tirto.id - Ramah, hangat, sekaligus jenaka. Begitulah sosok Mbah Sayid, jemaah haji asal Kawedanan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Separuh rambut kepalanya yang memutih tenggelam dalam peci. Sesekali manggut-manggut, Ia mendengarkan penyuluhan bimbingan ibadah manasik haji.
Siang itu, Selasa (28/4/2024), Mbah Sayid bersama ratusan jemaah haji dari embarkasi Surabaya-Asrama Haji Sukolilo (SUB) sedang berkumpul di musala Hotel Al Zhaer Plaza kawasan Misfalah Kota Makkah. Mereka dikumpulkan untuk mendengarkan bimbingan ibadah dan sosialisasi kesehatan jelang puncak haji di Armuzna pada 15 Juni 2024 nanti.
Ditemui setelah kegiatan, Mbah Sayid yang murah senyum itu menyambut dengan hangat. Saat ditanya berapa usianya oleh seorang Petugas Sektor PPIH di sana, spontan dia menjawab sambil mengangkat telunjuk tangannya, "Usianya 76, Djarum...!" spontan orang-orang yang mendengar tertawa.
Kejenakaan Mbah Sayid tidak berhenti. Misalnya saat pensiunan guru olahraga di SMA 2 Magetan itu ditanya hapal atau tidak dengan bacaan talbiyah: Labbaik Allohumma Labbaik, Labbaika Laa SyariikaLaka Labbaik. Ia sunggingkan senyum lantas meniru bacaan talbiyah tersebut namun tidak hapal.
"Labbaik Allohumma Labbaik, Labbaika laka..,laka..,laka...,Syarlak," petugas dan jemaah nampak gemas kemudian spontan langsung membimbingnya pelan-pelan sampai bacaannya benar.
Tak ada perasaan minder, Mbah Sayid terus mencoba mensahihkan talbiyahnya. Sambil menggenggam lengan petugas Ia memberi isyarat agar terus dibimbing agar bacaannya komplet. Ketika sudah benar, jemaah di kanan dan kiri berucap hamdalah.
Siang itu Mbah Sayid benar-benar membuat kebersamaan jemaah menjadi lebih indah. Persuaan jemaah dan petugas juga menunjukkan kegayengan sekaligus mengisyaratkan kegembiraan.
Dalam kesempatan berbincang dengan Kepala Daker Makkah, Khalilurrahman, Mbah Sayid bersyukur bisa ke Tanah Suci. Sebagai jemaah haji lansia mendapat prioritas layanan dari PPIH. Meskipun begitu Ia mengaku masih sehat.
"[Pensiunan] guru penjas. Suka main voli. Aku iki masih sehat [Saya ini masih sehat]," celetuk Mbah Sayid dengan logat medoknya yang lagi-lagi membuat orang di sekitarnya tertawa.
Ia lantas membaca doa seperti diminta oleh Kiai Khalil, memohon kepada Allah agar petugas dan seluruh jemaah haji Indonesia yang berangkat ke Tanah Suci ini diberikan keselamatan dan kesehatan seperti halnya Mbak Sayid.
Sementara itu, untuk update kedatangan jemaah haji Indonesia di Makkah berdasar Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), PPIH sudah memberangkatkan 127.573 jemaah yang tersebar di 329 kloter. Dari jumlah itu, 88.987 jemaah mendarat di Madinah (288 kloter) dan 38.586 jemaah mendarat di Makkah (100 kloter).
Untuk jemaah yang dirawat di rumah sakit totalnya ada 85 jemaah, mereka dirawat di Makkah (54) dan di Madinah (30), sementara 1 orang dirawat di Jeddah. Adapun untuk jemaah yang meninggal total sampai sekarang sebanyak 22 jemaah.
Berikut ini nama-nama jemaah meningggal:
1. Upan Supian Anas, Usia 71 (JKS-2)
2. Didi Rowandi, Usia 69 (JKS-3)
3. Yusman Irawan, Usia 64 (PLM-2)
4. Basirun Mangsuri Wirya Besari, Usia 68 (SOC-14)
5. Sarip Hari Kharun, Usia 68 (JKS-16)
6. Toton Fatoni, Usia 48 (JKG-9)
7. Imam Turmudi Abuyamin, Usia 71 (SUB-15)
8. San Muntani Mad Mirsad, Usia 84 (SOC-8)
9. Muslim Ismael, Usia 50 (PDG-1)
10. Retnnoyarni Syafei Adam, Usia 60 (PDG-9)
11. Enny Rodiyah Solichin, Usia 68 (JKG-2)
12. Sunarti Djoyo Kemis, Usia 67 (BTH-7)
13. Abdulloh Som Sijin, Usia 69 (JKG-20)
14. Sutarso Tasripin Kamsi, Usia 61 (SUB-3)
15. Popon Rohmawati, Usia 50 (JKS-27)
16. Sayuti Amir Hasan, Usia 65 (PLM-9)
17. Lissa Yoskar Kareel, Usia 86 (UPG-3)
18. Sibus Bin Kanenduasin, Usia 70 (BTH-10)
19. Zaini Idris Bin Shalihin, Usia 75 (BTH-7)
20. Nurasiah Ladalle, Usia 51 (UPG-16)
21. Achmad Sulah Mukti, Usia 77 (SOC-9)
22. Siti Samsiah Sarwan, Usia 63 (JKG-34)
Penulis: Muhammad Taufiq
Editor: Intan Umbari Prihatin