tirto.id - Demi meningkatkan pelayanan dan perlindungan bagi warga negara Indonesia (WNI), Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul, Korea Selatan, kini memiliki aplikasi bernama Mobile KBRI Seoul (m-KBRI Seoul).
"Penggunaan IT [information technology] dan sistem online sudah waktunya digunakan secara maksimal guna perlindungan masyarakat. Presiden Jokowi [Joko Widodo] merasa senang bahwa KBRI Seoul meluncurkan aplikasi perlindungan yang bisa diunduh dengan Android maupun iOS," kata Duta Besar Republik Indonesia untuk Korea Selatan, John Prasetio, seperti dikutip dari keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Rabu (18/5/2016).
Pernyataan itu dia sampaikan ketika makan siang bersama Presiden Joko Widodo di Wisma Duta, Seoul pada Selasa.
Menurut John, aplikasi tersebut relatif komplit untuk memberikan pelayanan bagi WNI. Ia menambahkan, aplikasi m-KBRI Seoul saat ini memiliki empat fitur, yaitu Info Layanan, Kontak Kami, Lapor Diri dan Info Lokasi.
"Warga yang ingin mendapatkan persyaratan layanan konsuler tidak perlu menghubungi KBRI karena semua ada dalam Info Layanan," ujar dia.
Dengan aplikasi ini pula, para WNI di Korsel yang ingin berkonsultasi kekonsuleran bisa langsung terhubung dengan telepon atau Facebook KBRI. Bahkan, warga Indonesia di Korsel yang tersesat di tengah jalan hanya perlu menekan fitur Info Lokasi.
"Dijamin akan tahu dimana ia berada dan mendapat info jalan menuju KBRI," ujar Wakil Dubes RI untuk Korsel Cecep Herawan saat mempresentasikan aplikasi m-KBRI Seoul.
Presiden Jokowi dalam acara tersebut memberikan apresiasi atas upaya perlindungan 40 ribu WNI oleh KBRI Seoul. Dia menilai bahwa perlindungan WNI di Korea Selatan sudah cukup bagus.
"Saya hanya dapat sedikit komplain dari WNI di Korea. Ini berarti bagus. Kalau komplainnya banyak, nah pasti ada masalah," ujar Jokowi.
Koordinator Fungsi Konsuler KBRI Seoul, Aji Surya, menambahkan, pembuatan layanan berbasis IT dan ponsel pintar hanyalah awal dari salah satu cara blusukan menggunakan teknologi, seperti yang diinginkan oleh Jokowi.
"Penggunaan teknologi informasi untuk pelayanan kekonsuleran dianggap penting karena semua WNI di Korea Selatan dipastikan memiliki smartphone karena mengantongi pendapatan minimal 1.300 dolar AS per bulan," kata Aji.
Penulis: Ign. L. Adhi Bhaskara
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara