Menuju konten utama

Karya Nasirun Masuk Rekor MURI

Karya-karya Nasirun bertajuk "RUN: Embracing Diversity" meraih penghargaan dari MURI karena dianggap langka dan unik. Karya tersebut berupa mobil sebagai media lukis yang di antaranya berjenis Mercy, Toyota Cecilia, Fiat, serta VW Caravelle yang merupakan milik rekannya Agung Tobing.

Karya Nasirun Masuk Rekor MURI
Seorang satpam mengamati mobil Mercy yang dilukis oleh pelukis senior Nasirun pada pameran tunggalnya berjudul "Run-Embracing Diversity" di sportorium Universitas Muhammdiyah Yogyakarta, Senin (30/5). Antara Foto/Regina Safri.

tirto.id - Nasirun, pelukis kenamaan asal Yogyakarta, meraih tiga piagam penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia atas tiga karya seninya yang bertajuk "RUN: Embracing Diversity" dan dipamerkan di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, pada Kamis (2/6/2016).

Manajer eksekutif Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) Sri Widati mengatakan jika karya-karya Nasirun sudah memenuhi prinsip pemecahan rekor MURI, yaitu unik dan langka.

"Karya-karya Nasirun hari ini resmi kami catat sebagai rekor yang ke 7.476, 7.477, dan 7.478," kata Sri di Yogyakarta.

Pria kelahiran Cilacap, Jawa Tengah, itu dinobatkan sebagai pelukis dengan media mobil terbanyak (24 mobil), pembuat miniatur Candi Borobudur dari susunan pagupon terbanyak (113 pagupon), dan pelukis dengan media meja kayu utuh terbanyak (13 meja kayu).

Menurut Nasirun, karya-karya tersebut diselesaikannya dalam waktu dua tahun. Mobil-mobil sebagai media lukis yang di antaranya berjenis Mercy, Toyota Cecilia, Fiat, serta VW Caravelle tersebut merupakan milik rekannya Agung Tobing.

Nasirun tidak pernah membayangkan akan menerima penghargaan itu. Ia mengaku terus berkarya semata-mata untuk mensyukuri bakat yang telah diberikan oleh Tuhan.

"Saya teringat pesan ibu saya, kamu tidak boleh memiliki ambisi untuk terkenal, tetapi kamu harus meng-istiqomahi apa yang dikaruniakan oleh Tuhan," kata jebolan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta itu.

Menurut kurator pameran karya Nasirun, Suwarno Wisetrotomo, pameran karya Nasirun itu juga memberikan pelajaran berharga mengenai keberagaman.

Sebagai orang yang dekat dengan Nahdlatul Ulama (NU), Nasirun justru memamerkan karyanya di kampus Muhammadiyah dan mempersembahkan karya stupa Borobudur.

"Pencapaian itu adalah akumulasi pengabdian dirinya sebagai seniman, lahir dan batin," kata pengajar seni rupa itu.

Baca juga artikel terkait PELUKIS

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Rima Suliastini
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara