Menuju konten utama

Kapan 10 Hari Pertama Ramadhan 2025 Berakhir & Apa Keutamaannya?

Kapan 10 hari pertama Ramadhan 2025 berakhir dan apa keutamaaan bulan Ramadhan menurut hadits sahih?

Kapan 10 Hari Pertama Ramadhan 2025 Berakhir & Apa Keutamaannya?
Ilustrasi Ramadhan 2025. foto/istockphoto

tirto.id - Kapan 10 hari pertama Ramadhan 2025 berakhir? Kita sering mendengar bahwa bulan Ramadhan dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu rahmat, ampunan, dan keterbebasan dari api neraka. Bagaimana derajat hadits tersebut, dan bagaimana cara kita beramal pada bulan puasa?

Terdapat riwayat bahwa "Awal bulan Ramadhan adalah rahmat, pertengahannya (Ramadhan) adalah ampunan, sedangkan akhirnya adalah terbebas dari neraka.” Merujuk pada riwayat tersebut, tidak sedikit umat Islam yang kemudian mengelompokkan 10 hari pertama Ramadhan adalah momentum rahmat, 10 hari kedua sebagai momentum ampunan, dan 10 hari terakhir sebagai keterbebasan dari api neraka.

Dalam "Kualitas Hadits Pembagian Ramadhan Menjadi 3: Rahmat, Maghfirah, Itqun Minannar" oleh Muhammad Alvin Nur Choironi (NU Online), disebutkan bahwa riwayat ini dicantumkan al-Baihaqi dalam Syu'abul Iman, juga dimasukkan oleh Ibn Khuzaimah dalam Sahih Ibn Khuzaimah. Meskipun demikian, menurut al-Suyuthi, hadis tersebut bermuara pada satu sumber sanad (madar), yaitu Ali bin Zaid bin Jad'an yang divonis para ulama sebagai orang yang dhaif.

Terkait hal ini, Mahmud al-Thahhan dalam Taysîr Musṭalaḥ al-Hadîts, menyebutkan bahwa hadits dhaif dapat disampaikan atau diriwayatkan. Meskipun demikian, ada 2 syarat yang mesti terpenuhi lebih dahulu. Pertama, hadits dhaif yang disampaikan tersebut tidak berhubungan dengan akidah. Kedua, hadits tersebut tidak berhubungan dengan hukum syariat seperti yang menyangkut kehalalan atau haramnya sesuatu.

Terkait dengan pembagian Ramadhan menjadi 3 bagian besar, kapan 10 hari pertama Ramadhan 2025 berakhir? Jika berdasarkan penentuan awal Ramadan, yakni dimulai tanggal 1 Maret, 10 hari pertama akan berakhir pada tanggal 10 Ramadhan 1446 H atau 10 Maret 2025 M.

Pada 10 Maret 2025 malam, umat Islam akan memasuki hari ke-11, mengingat dalam kalender kamariah, sebuah hari tidak dihitung sejak pukul 00.00, melainkan sejak matahari terbenam pada hari sebelumnya.

10 Hari Pertama Ramadhan 2025 Disebut Apa?

Jamak dipahami oleh umat Islam bahwa 10 hari pertama Ramadhan disebut dengan rahmat. Fase 10 hari pertama ini sering dianggap sebagai fase yang paling berat, karena pada masa ini umat Islam harus mengalami perubahan signifikan, dari masa tidak berpuasa, jadi berpuasa.

Sebelumnya, bulan-bulan lain, umat Islam bisa makan dan minum kapan saja mereka mau. Namun, kini pada 10 hari pertama Ramadhan, mereka harus menahan diri dari hal tersebut sepanjang hari, dimulai sejak fajar hingga matahari terbenam. Hal ini tentu menjadi ujian bagi banyak orang, terutama terkait urusan kesabaran.Namun, mereka yang mampu melewati fase pertama ini dengan tekun dan ikhlas, akan memperoleh pahala yang besar.

Selain itu, dalam fase 10 hari awal pusa ini, Allah Swt. membuka pintu rahmat seluas-luasnya bagi umat Islam yang menjalankan ibadah puasa dengan penuh sabar dan ketulusan. Ini menjadi kesempatan emas bagi seorang muslim untuk memperbaiki hubungan dengan Sang Pencipta.

10 hari pertama puasa yang disebut rahmat ini juga bisa menjadi pembelajaran bagi umat Islam. Hakikat puasa lebih dalam daripada sekadar menahan lapar dan haus. Puasa adalah sarana untuk memperbaiki jiwa, melatih diri untuk lebih sabar, dan mengendalikan diri dari segala hal yang tidak bermanfaat. Puasa mengajarkan umat Islam untuk merasakan bagaimana penderitaan orang-orang yang kurang beruntung. Dengan demikian, mereka lebih peka terhadap sesama dan lebih berempati.

Apa Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Ramadhan?

Meski konteks hadisnya dhaif, jika menyebut 10 hari pertama Ramadan sebagai fase rahmat, kita dapat melihat fase ini sebagai bentuk kasih sayang atau rahmat Allah yang dilebihkan bagi siapa saja yang ingin mendapatkannya.

Dengan demikian, sebaiknya umat Islam menundukkan rasa hati sebagai orang yang sedang berpuasa. Hal ini sebagai upaya untuk meningkatkan mutu berbuat baik, meraih kebaikan dan pahala dengan saling menghormati, dan lain sebagainya.

Tentu kita dapat sebanyak-banyaknya memanfaatkan kesempatan untuk meraih kasih sayang Allah. Ini bisa dilakukan dengan saling mengasihi dan menghormati sesama agar Allah memberikan kasih sayang pula pada kita.

Terkait keutamaan Ramadhan secara keseluruhan, kita dapat merujuk hadits, "Siapa yang menghidupkan Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala dari Allah Swt., diampuni dosanya yang telah lalu, dan siapa yang menghidupkan malam lailatul qadar dengan iman dan mengharap pahala dari Allah, diampuni dosanya yang telah lalu.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2025 atau tulisan lainnya dari Umu Hana Amini

tirto.id - Edusains
Kontributor: Umu Hana Amini
Penulis: Umu Hana Amini
Editor: Fitra Firdaus