Kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh kembali terbakar pada hari Minggu (7/1/2024) dini hari waktu setempat, Kobaran api menyebabkan ribuan orang kehilangan tempat tinggal. Dilaporkan tidak ada korban jiwa dalam insiden yang terjadi di kamp Kutupalong di Cox's Bazar tersebut.
Mengutip dari DW Indonesia, Komisaris pengungsi Bangladesh di Cox's Bazar, Mohammed Mizanur Rahman, mengatakan bahwa setidaknya 4.000 pengungsi kehilangan tempat tinggal, sementara badan PBB untuk urusan pengungsi (UNHCR) menyebut angka sekitar 7.000 orang.
"Kami telah mengatur sedemikian rupa, para pengungsi telah diberi makanan dan tempat penampungan sementara," kata Mohammad Shamsud Douza, wakil pemerintah Bangladesh yang bertanggung jawab atas para pengungsi.
Kepala pemadam kebakaran setempat, Shafiqul Islam, mengatakan kepada kantor berita AP bahwa "kebakaran itu sangat besar, dan menghancurkan sekitar 1.040 tempat tinggal di kamp tersebut.”
Selain tempat tinggal, setidaknya 120 fasilitas lainnya, termasuk masjid, pusat-pusat kesehatan hingga pusat pendidikan di kamp pengungsian, mengalami kerusakan parah akibat kebakaran tersebut.
"Kami membutuhkan waktu sekitar dua jam untuk mengendalikan kobaran api, dengan melibatkan 10 unit pemadam kebakaran dari Ukhiya dan stasiun lainnya di distrik tersebut," tambah Islam.
Insiden kebakaran ini juga bertepatan dengan berlangsungnya pemilihan umum di Bangladesh pada hari Minggu (07/01).
Sehari sebelum dibukanya pemungutan suara, polisi melaporkan adanya sejumlah kasus dugaan pembakaran di tempat pemungutan suara (TPS) serta insiden terbakarnya satu kereta api penumpang yang menewaskan sedikitnya empat orang.
Mengutip dari DW Indonesia, Komisaris pengungsi Bangladesh di Cox's Bazar, Mohammed Mizanur Rahman, mengatakan bahwa setidaknya 4.000 pengungsi kehilangan tempat tinggal, sementara badan PBB untuk urusan pengungsi (UNHCR) menyebut angka sekitar 7.000 orang.
"Kami telah mengatur sedemikian rupa, para pengungsi telah diberi makanan dan tempat penampungan sementara," kata Mohammad Shamsud Douza, wakil pemerintah Bangladesh yang bertanggung jawab atas para pengungsi.
Kepala pemadam kebakaran setempat, Shafiqul Islam, mengatakan kepada kantor berita AP bahwa "kebakaran itu sangat besar, dan menghancurkan sekitar 1.040 tempat tinggal di kamp tersebut.”
Selain tempat tinggal, setidaknya 120 fasilitas lainnya, termasuk masjid, pusat-pusat kesehatan hingga pusat pendidikan di kamp pengungsian, mengalami kerusakan parah akibat kebakaran tersebut.
"Kami membutuhkan waktu sekitar dua jam untuk mengendalikan kobaran api, dengan melibatkan 10 unit pemadam kebakaran dari Ukhiya dan stasiun lainnya di distrik tersebut," tambah Islam.
Insiden kebakaran ini juga bertepatan dengan berlangsungnya pemilihan umum di Bangladesh pada hari Minggu (07/01).
Sehari sebelum dibukanya pemungutan suara, polisi melaporkan adanya sejumlah kasus dugaan pembakaran di tempat pemungutan suara (TPS) serta insiden terbakarnya satu kereta api penumpang yang menewaskan sedikitnya empat orang.