tirto.id - Nama Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep muncul pada bursa bakal calon wali kota (cawalkot) Surakarta. Hal ini berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan lembaga survei asal Kota Surakarta, Solo Raya Polling.
Peneliti dari lembaga survei Solo Raya Polling, Suwardi, mengatakan ada 12 nama yang muncul usai jajak pendapat yang melibatkan 19 responden.
Selain Kaesang, nama lain yang juga masuk pada bursa tersebut, yakni penguasa Pura Mangkunegaran Adipati Mangkunegara X, Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa, Ketua DPRD Kota Surakarta Budi Prasetyo, Sekda Kota Surakarta Budi Murtono, Ketua FKUB HM Mashuri, serta Rheo Yuliana Fernandes yang merupakan putra Ketua DPC PDIP Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo.
Selain itu, muncul juga nama Ketua Bapilu PDIP Kota Surakarta Her Suprabu, anggota DPR RI RA Yashinta Sekarwangi Mega yang merupakan putri politikus PDIP Aria Bima, Rektor Unsa Astrid Widayani, Ketua DPD Partai Golkar Kota Surakarta yang juga putri politikus senior Akbar Tanjung, Sekar Tanjung, serta politikus PKS Sugeng Riyanto yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Surakarta.
Suwardi mengatakan jajak pendapat tersebut dilakukan selama sepuluh hari. Menurut dia, pertanyaan yang diajukan kepada 19 responden melingkupi empat hal, salah satunya tantangan Solo ke depan.
"Selain itu, karakteristik pemimpin Kota Solo, siapa tokoh yang kira-kira memiliki karakteristik seperti itu, siapa kira-kira yang akan masuk dalam bursa calon pemimpin Kota Solo," kata Suwardi di Solo, Jawa Tengah, Jumat (8/3/2024) dilansir dari Antara.
Ia mengatakan 19 responden tersebut berasal dari berbagai kalangan, di antaranya akademisi, politisi, pengusaha, budayawan, pemangku kebijakan keuangan, LSM, pelaku industri bidang pariwisata, tokoh pemuda, dan tokoh keraton.
Sebagai tindak lanjut, mulai hari ini pihaknya akan memulai survei dengan melibatkan masyarakat umum.
"Akan kami uji survei jajak pendapat ke masyarakat atau pemilih. Survei akan dilakukan mulai hari ini," katanya.
Ia mengatakan responden merupakan masyarakat Solo yang namanya tertera dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2024.
"Survei yang baik harus punya kerangka sampling yang jelas. Kerangka sampling inilah yang menjamin penduduk Kota Solo memiliki kesempatan yang sama untuk jadi responden. Itulah representasi populasi atau sampel populasi," katanya.
Ia mengatakan survei tersebut penting dilakukan karena akan membuka wacana serta membuka diskusi sehingga ke depan masyarakat punya wali kota yang betul-betul diharapkan masyarakat.
"Mengayomi masyarakat, memajukan Kota Solo dan mewujudkan visi Solo sebagai pusat peradaban Jawa," katanya.
Editor: Bayu Septianto