Menuju konten utama

JPPR: Jangan Sampai Pilkada Jakarta Bercalon Tunggal

Masykurudin Hafidz selaku Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) mengatakan, jangan sampai Pilkada DKI Jakarta 2017 hanya diikuti oleh calon tunggal. Hal ini, menurutnya, tidak baik bagi iklim demokrasi Indonesia.

JPPR: Jangan Sampai Pilkada Jakarta Bercalon Tunggal
Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Masykurudin Hafidz.Foto/Twitter

tirto.id - Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Masykurudin Hafidz mengatakan bahwa jangan sampai Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 mendatang hanya diikuti oleh calon tunggal, sebab hal tersebut akan mempengaruhi tingkat partisipasi pemilih.

"Jangan sampai pelaksanaan Pilkada hanya diikuti satu pasangan calon. Berbagai kepentingan masyarakat pemilih harus diakomodasi dalam jumlah pasangan calon yang representatif," kata Masykurudin di Jakarta, Senin (20/6/2016).

Lebih lanjut ia menjelaskan, hal tersebut terlihat dalam Pilkada tahun 2015, yang menunjukkan bahwa semakin banyak jumlah pasangan calon, semakin banyak pula masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam pemilih dalam Pilkada.

Menurut dia, selain memilih kepala dan wakil kepala daerah, penyelenggaraan Pilkada merupakan momentum untuk memupuk toleransi, menghargai perbedaan pendapat, negosiasi kepentingan rakyat dan membangun kontrak politik antara pemilih dengan pasangan calon.

Untuk itu, ia berpendapat, partisipasi dan keterlibatan pemilih menjadi sangat penting karena mereka akan menjadi aktor utama dalam menentukan calon pemimpin daerahnya dengan cara sesubtansial mungkin.

Ia menilai, Pilkada Jakarta berbeda dengan daerah lainnya karena harus dilakukan dua putaran untuk menunjukkan legitimasi dan kemenangan berdasarkan suara mayoritas mutlak.

"Akuntabilitas calon pemimpin benar-benar diawali dengan syarat kemenangannya lebih dari setengah suara pemilih," kata Masykurudin menegaskan.

Masykurudin juga mengatakan, peluang melalui jalur perseorangan maupun jalur partai politik harus dimanfaatkan sebaik mungkin agar bisa menjadi sarana mengembangkan keragaman pendapat serta proses negosiasi kepentingan masyarakat. (ANT)

Baca juga artikel terkait POLITIK

tirto.id - Politik
Sumber: Antara
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Putu Agung Nara Indra