Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

Jokowi: Lockdown Belum Menjamin Pandemi Selesai

Presiden Joko Widodo bersikukuh tidak akan berlakukan lockdown karena tidak menjamin akan menyelesaikan pandemi.

Jokowi: Lockdown Belum Menjamin Pandemi Selesai
Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan terkait penerapan PPKM di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (25/7/2021). ANTARA FOTO/Biro Pers - Setpres/hma/rwa

tirto.id - Presiden Jokowi menilai Indonesia tidak mampu menyelesaikan pandemi hanya dengan konsep lockdown. Ia lantas menyebut masyarakat Indonesia sudah berteriak ketika penerapan Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat yang dinilai semi lockdown, apalagi lockdown secara penuh.

"Eggak bisa kita tutup seperti negara lain lockdown. Lockdown artinya tutup total, kemarin yang namanya PPKM darurat itu kan namanya semi lockdown, itu masih semi saja saya sudah misalnya masuk kampung, saya masuk ke daerah semuanya menjerit untuk dibuka. Saya kira bapak ibu juga sama," kata Jokowi saat memberikan sambutan peluncuran program pemberian bantuan presiden produktif usaha mikro (BPUM) di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (30/7/2021).

"Kalau lockdown bisa kita bayangkan, dan itu belum juga bisa menjamin dengan lockdown itu permasalahan bisa selesai," tutur Jokowi.

Jokowi memahami kondisi pelaku usaha mikro dan kecil, tetapi ia mengingatkan bahwa usaha menengah dan atas juga mengalami dampak buruk dari pandemi. Ia pun mengatakan, seluruh dunia termasuk Indonesia mengalami situasi yang sama.

Jokowi lantas menyebut bahwa Indonesia sempat mengalami perbaikan ekonomi per Januari-Mei 2021. Namun semua berubah setelah varian delta muncul di India dan menyebar di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

Ia lantas menyinggung kebijakan PPKM darurat terpaksa diambil akibat sebagian besar wilayah Indonesia menjadi zona merah. Kini, Jokowi mengklaim kasus COVID Indonesia mulai berhasil dikendalikan.

"Keputusan yang sangat berat kita lakukan yaitu dengan PPKM darurat karena tidak ada cara yang lain selain itu, karena melompat kasusnya dan alhamdulillah sekarang paling tidak bisa kita rem, meskipun turunnya pelan-pelan tapi bisa kita rem," kata Jokowi.

Mantan Walikota Solo ini mencontohkan dengan keterisian tempat tidur di RS Wisma Atlet. Ia mengatakan, keterisian tempat tidur RS Wisma Atlet kini berada di angka 38 persen dari sebelumnya mencapai hampir 90 persen. Kini, angka di Jawa-Bali sudah mulai turun meski kasus luar Jawa-Bali merangkak naik.

"Ini juga patut kita syukuri dan saya melihat angka-angka tadi di wilayah-wilayah di pulau jawa mulai melandai turun pelan-pelan, tetapi yang di luar Jawa gantian. naik. Inilah memang varian delta ini penularannya sangat cepat sekali," kata Jokowi.

Oleh karena itu, Jokowi berharap masyarakat bisa bekerja lebih keras meski omset turun hingga 75 persen. Pemerintah, kata Jokowi, tengah mengejar vaksinasi dengan batas minimal 70 persen populasi demi mencapai kekebalan komunal. Hal itu dilakukan agar penyebaran COVID dapat ditekan. Ia pun berharap warga tetap menjalani protokol kesehatan hingga kekebalan komunal dicapai.

"Kita semuanya berharap agar pandemi ini segera selesai. Jangan lupa terus memakai masker, habis kegiatan cuci tangan jangan berkerumun, menjaga jarak ini penting sekali dalam rangka mencegah penularan lebih meningkat lagi," kata Jokowi.

Baca juga artikel terkait PPKM DARURAT atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Restu Diantina Putri