Menuju konten utama

Jokowi Curhat Sering Disemprot Warga Saat Harga Beras Naik

Presiden Jokowi mengeklaim pemerintah ingin menjaga keseimbangan harga agar petani dan masyarakat sama-sama senang.

Jokowi Curhat Sering Disemprot Warga Saat Harga Beras Naik
Presiden Joko Widodo meninjau petani yang sedang melakukan tanam padi saat kunjungan kerja di area persawahan Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (13/12/2023). ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/foc.

tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi), curhat sering disemprot masyarakat karena pangan meroket di tengah para petani yang senang ketika harga gabah naik. Hal itu disampaikan Jokowi, saat memberi sambutan dalam penyerahan bantuan ganti rugi kepada petani gagal panen di Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (23/1/2024).

"Sekarang ini para petani senang, harga gabahnya (naik), dipikir saya enggak tahu. Tapi kalau harga gabah naik itu pada diam aja gitu. Dulu saya ingat tiga tahun lalu harga gabah masih Rp4.300, Rp4.200 (per kilogram). Sekarang Rp7.800, Rp7.600," ungkap Jokowi.

"Tapi kalau harga gabahnya sudah Rp7.800, berasnya berapa? Panjenengan senang, tapi masyarakatnya saya yang disemprot," tambah Jokowi.

Sementara itu, pemerintah ingin menjaga keseimbangan harga agar petani dan masyarakat agar bisa sama-sama senang. Tetapi, dia mengakui hal tersebut tidak mudah. Kemudian, Jokowi juga mengakui saat pemerintah maju mendapat tantangan sementara ketika mundur mendapatkan kritikan.

Lebih lanjut, dia juga menuturkan, petani harus bersyukur kepada Allah SWT jika harga gabah naik. Bagi petani yang mengalami gagal panen di Jateng, pemerintah memberikan bantuan Rp8 juta per hektar sawah.

"Untuk yang terdampak El Nino, banjir dan sekarang ini ada kekeringan agak panjang di Jawa Tengah, ada 16 ribu hektare," ungkap Jokowi.

"penerima hari ini adalah Kabupaten Grobogan, Kudus, Jepara, Demak, dan Pati. Bantuan yang diberikan juga sudah dihitung Rp8 juta per hektare," tambah Jokowi.

Dia menjelaskan, jumlah bantuan itu sudah dihitung oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan ditujukan untuk biaya produksi.

"Nanti moga-moga bapak/ibu dalam tiga empat bulan yang akan datang segera panen, kemudian dari situlah produktivitas bisa kita naikkan," harapnya.

Baca juga artikel terkait HARGA GABAH atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Flash news
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Intan Umbari Prihatin