Menuju konten utama

Jokowi Akui Masalah Pembebasan Lahan Jadi Hambatan PSN

Presiden Jokowi mengakui permasalahan bukan hanya pada pembebasan lahan, tetapi juga sertifikasi lahan yang belum rampung.

Jokowi Akui Masalah Pembebasan Lahan Jadi Hambatan PSN
Presiden Joko Widodo menghadiri KTT ke-26 ASEAN-China di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (6/9/2023). ANTARA FOTO/MEDIA CENTER KTT ASEAN 2023/M Agung Rajasa/pras.

tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuturkan masalah pembebasan lahan menjadi hambatan dari Proyek Strategis Nasional (PSN). Hal tersebut disampaikan Jokowi saat memberikan sambutan di acara Sewindu Proyek Strategis Nasional (PSN) dalam saluran YouTube PerekonomianRI, Rabu (13/9/2023).

"Kita taunya telah selesai jalan tol, telah selesai bendungan, telah selesai airport, telah selesai pembangkit listrik tapi tidak tahu bahwa persoalan di lapangan begitu sangat rumitnya, utamanya urusan pembebasan lahan," kata Jokowi.

Jokowi menuturkan, permasalahan bukan hanya pada pembebasan lahan, tetapi juga sertifikasi lahan yang belum rampung. Jokowi merinci terdapat 126 juta bidang harus segera memiliki sertifikat.

"Saya ingat 2015 itu baru 46 juta bidang yang sudah bersertifikat, artinya masih 80 juta bidang yang harus disertifikatkan. Padahal, saya cek setiap tahun berapa sih yang sertifikat yang keluar, 500 ribu, 500 ribu, artinya apa? rakyat harus menunggu 160 tahun untuk pegang yang namanya sertifikat," ungkapnya.

Kemudian, Jokowi juga berkelakar kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto yang telah berhasil membebaskan lahan hanya dengan senyuman. Dia merinci 106 juta sertifikat tanah telah rampung.

"Ini moga-moga tahun 2024, 126 juta sudah rampung semuanya. Kalau kepeleset ya masuk ke Presiden berikutnya setahun lah baru rampung, sehingga ini juga mempercepat penyelesaian proyek-proyek yang ada karena legalnya, sertifikatnya ada semuanya," bebernya.

Baca juga artikel terkait PEMBEBASAN LAHAN atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - Bisnis
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Intan Umbari Prihatin