tirto.id - Sebuah jet tempur Angkatan Udara Israel mengalami malfungsi saat meluncurkan serangan rudal. Jet tempur eror ini memicu serangan rudal menghantam pasukan Israel sendiri yang menyebabkan satu komandan tewas.
Berdasarkan laporan media lokal, insiden jet tempur error ini terjadi pada Senin (19/8/2024), waktu setempat. Melansir The Jewish Chronicle, insiden ini sudah dikonfirmasi oleh pihak militer Israel.
Insiden jet tempur error bukan pertama kalinya terjadi di Israel. Sepekan lalu, tepatnya pada 14 Agustus 2024, militer Israel baru saja mengumumkan salah satu unit pesawatnya jatuh di wilayah maritim lepas pantai Palmachim.
Berdasarkan penyelidikan dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF), penyebab pesawat jatuh adalah kerusakan teknis. Menurut laporan The Jerusalem Post, tidak terjadi kebocoran informasi atau ancaman keamanan terkait insiden tersebut.
Kasus salah sasaran lainnya juga terjadi pada 17 Mei 2024, ketika Israel menjatuhkan bom di perbatasan Gaza. Bom itu rencananya akan dijatuhkan Israel ke Rafah, namun mendarat sangat dekat dengan daerah pemukiman Israel, di dekat desa Yated.
Israel sendiri saat ini masih dalam situasi perang. Selain berhadapan dengan tentara Hamas, Israel juga sedang dalam situasi darurat perang dengan Iran dan pasukan Hizbullah dari Lebanon.
Peran dengan Iran dan Hizbullah adalah buntut dari serangan Israel kepada warga Gaza sejak Oktober 2023. Menurut Komisi Tinggi PBB untuk Urusan Pengungs (UNHCR) Israel sedang melakukan aksi genosida terhadap Palestina, terutama di wilayah Gaza.
Kronologi Jet Tempur Israel Serang Pasukan Sendiri
Insiden jet tempur Israel eror dan berakhir menyerang pasukan sendiri terjadi pada 19 Agustus 2024, pagi. Masih mengutip The Jewish Chronicle, peristiwa tersebut terjadi di tengah-tengah upaya Israel menyerang Jalur Gaza bagian selatan melalui serangan udara.
Menurut militer Israel, kala itu jet F-16 milik IDF menembakkan rudal ke dua target terpisah di Khan Younis. Namun, salah satu rudal mengalami malfungsi dan masalah pada sistem navigasi.
Setelah ditembakkan, rudal tersebut bukan menghantam target, melainkan meledakkan gedung apartemen tempat pasukan terjun payung berada. Lokasinya berada sekitar 300 meter dari target tujuan.
Akibat situasi tersebut seorang prajurit angkatan udara, Letnan Shahar Ben Nun (21) tewas. Ia merupakan komandan dari unit pengintaian Brigade Parasut, di Petah Tikva.
Tak hanya Ben Nun, insiden ini juga melukai enam pasukan parasut lainnya. Tiga di antara korban yang luka mengalami luka parah, sedangkan tiga lainnya luka ringan.
Menyusul insiden salah sasaran tersebut, Angkatan Udara Israel sudah menghentikan sementara skuadron F-16 yang ada di Pangkalan Udara Ramon. Melansir The EurAsian Times, jet itu akan dihentikan selama tiga minggu.
Menurut militer Israel, sistem navigasi rudal jet sebetulnya sudah menunjukkan tanda-tanda malfungsi selama sepekan. Sebelumnya, dilaporkan bahwa sempat terjadi insiden yang melibatkan entri koordinat pendaratan salah yang mengakibatkan salah sasaran.
Kesalahan tersebut dianggap sebagai human error, di mana pilot gagal mematuhi prosedur. Insiden pertama itu juga tidak menyebabkan korban jiwa sehingga tidak terlalu dipermasalahkan oleh pasukan angkatan laut.
Editor: Iswara N Raditya