tirto.id - Dua tahun terakhir, Korea Utara melakukan uji coba rudal balistik meningkat signifikan. Pada tahun 2020, Korea Utara melakukan 4 kali uji coba rudal. Di tahun selanjutnya, naik dua kali lipat dalam melakukan uji coba rudal.
Bahkan, pada awal November 2022 lalu, negara yang dipimpin Kim Jong un itu sudah meluncurkan 23 rudal dalam dua hari berturut-turut.
Seperti dikutip CNN, uji coba rudal itu membuat Korea Utara kembali bersitegang dengan tetangga negaranya yakni Jepang dan Korea Selatan.
Muasalnya adalah Korea Utara tidak terima atas kesepakatan trilateral yang dilakukan oleh Amerika Serikat, Jepang dan Korea Selatan, saat KTT ASEAN.
Joe Biden, Presiden Amerika menyakinkan komitmennya dalam berpihak kepada Korea Selatan dan Jepang. Dengan catatan: jika ada yang mengganggu kedaulatan dua negara itu, termasuk mempersenjatai kedua negara itu dengan nuklir.
Dari deklarasi itu, Korea Utara meresponsnya dengan melakukan uji coba rudal di semenanjung Korea. Hal itu dilakukan sebagai bentuk peringatan kepada Amerika Serikat.
Padahal, ketegangan Korut antara Jepang, Korea Selatan sedang memanas. Akhirnya dengan sikap Korea Utara yang melakukan uji coba rudal membuat esklalasi konflik semakin panjang.
Uji coba rudal yang dilakukan oleh Korea Utara, sasaranya adalah di perairan lepas pantai timur Semenanjung Korea. Jangkaun dari Rudal balistik kisaran 240 kilometer dengan kecepatan empat kali lipat dari kecepatan suara.
Apa Itu Rudal Balistik?
Mengutip Britannica, rudal balistik merupakan sebuah senjata dengan bahan peledak tinggi serta mengandung: kimia, biologi dan nuklir. Rudal balistik diluncurkan melalui pesawat terbang, kapal laut dan kapal selam. Selain itu, rudal balistik juga bisa diluncurkan sesuai target yang ingin dituju.
Sedangkan cara kerja rudal balistik memakai tenaga roket, yang memuat bahan peledak tingkat tinggi dan meluncur sesuai lokasi yang ditergetkan. Meski bisa meluncur secara bebas sesuai lokasi yang ingin ditargetkan, rudal balistik mempunyai klasifikasi tertentu berdasarkan jarak tempuhnya.
Adapun dalam klasifikasi rudal disandarkan pada jenis bahan bakar, beban berat serta jenis roket yang dipilih. Setidaknya ada 4 macam rudal balistik seperti dikutip Arms Control:
- Rudal balistik yang jangkauannya pendek, dapat meluncur dengan jarak kurang dari 1.000 kilometer.
- Rudal balistik yang jangkuannya menengah, dapat meluncur dalam jarak 1.000 – 3.000 kilometer.
- Jarak balistik yang jangkauannya jauh, dapat meluncur dalam jarak 3.000 – 5.500 kilometer.
- Rudal balistik antar-benua atau yang bisa disebut dengan ICBM, lebih dari 5.500 kilometer.
Rudal balistik yang bahan-bahannya dari nuklir dimiliki oleh 9 negara saja (Cina, Prancis, India, Israel, Korea Utara, Pakistan, Rusia, Inggris, dan Amerika Serikat).
Kesembilan negara ini dan Iran telah memproduksi atau menguji coba rudal dengan jangkauan melebihi 1.000 kilometer.
China dan Rusia adalah satu-satunya dua negara yang bukan sekutu AS yang memiliki kemampuan untuk meluncurkan rudal balistik dari wilayah mereka yang dapat menyerang daratan Amerika Serikat.
Penulis: Sulthoni
Editor: Alexander Haryanto