Menuju konten utama

Janji-janji Anies-Sandiaga Saat Kampanye

Tirto merangkum dan mengingat kembali janji-janji pasangan Anies-Sandiaga saat kampanye Pilgub DKI Jakarta 2017, baik pada putaran pertama maupun kedua.

Janji-janji Anies-Sandiaga Saat Kampanye
Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) didampingi calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno (kedua kiri) menyampaikan pidato politik saat kampanye terbatas bersama simpatisan Partai Idaman pimpinan Rhoma Irama, di Cibubur, Jakarta, Kamis (2/2). Dalam kampanye tersebut Rhoma Irama memberikan dukungan untuk pasangan Cagub dan Cawagub DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa.

tirto.id - Pemilihan gubernur dan wakil gubernur (Pilgub) DKI Jakarta putaran kedua telah usai. Berdasarkan hasil hitungan cepat dari berbagai lembaga survei, pasangan Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno keluar sebagai pemenangnya.

Lawan mereka, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat pun telah mengucapkan selamat atas kemenangan yang diraih pasangan nomor urut 3, Anies-Sandiaga yang unggul dalam perolehan suara sementara. Namun, semua pihak diminta tetap bersabar menunggu hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta.

Kemenangan pasangan yang disokong Partai Gerindra, PKS dan PAN ini didapat dengan margin yang cukup besar, berkisar 15 persen. Berdasarkan beberapa lembaga survei yang melakukan hitungan cepat, pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat mendapat 40-42 persen suara saja, sedangkan Anies-Sandiaga sebesar 57-59 persen.

Misalnya, Polmark Indonesia menempatkan Anies-Sandiaga unggul 57,57 persen, sementara Ahok-Djarot hanya mendapatkan suara sekitar 42,43 persen. Indikator menempatkan Anies-Sandiaga (57,74 persen) dan Ahok-Djarot (42,26 persen). Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) memenangkan Anies-Sandiaga (58,23 persen), Ahok-Djarot (41,77 persen).

Sementara Litbang Kompas menempatkan Anies-Sandiaga unggul 58,00 persen, Ahok-Djarot 42,00 persen. Lalu lembaga survie Voxpol Center memenangkan Anies-Sandiaga lebih besar lagi yaitu 59,40 persen, Ahok-Djarot sekitar 40,60 persen.

Hal yang sama juga terlihat dalam hitungan cepat Charta Politika yang menempatkan Anies-Sandiaga unggul 57,87 persen dan Ahok-Djarot memperoleh 42,50 persen. Indo Barometer menempatkan Anies-Sandiaga unggul 58,50 persen, sedangkan Ahok-Dajrot hanya memperoleh 41,50 persen.

Melihat semua lembaga riset yang melakukan hitung cepat mengunggulkan pasangan Anies-Sandiaga dengan margin yang cukup besar, maka bisa dipastikan hasil rekapitulasi final KPU DKI Jakarta tidak akan jauh meleset dari hasil hitung cepat tersebut. Dengan demikian, pasangan Anies-Sandiaga dipastikan akan menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.

Aneka Janji Anies-Sandiaga

Sebelum memetik kemenangannya, Anies-Sandi telah menebar sejumlah janji. Tirto berusaha merangkum dan mengingat kembali janji-janji pasangan Anies-Sandiaga saat kampanye Pilgub DKI Jakarta 2017, baik pada putaran pertama maupun saat kampanye putaran kedua yang berlangsung sejak 7 Maret hingga 15 April 2017.

Selama melakukan kampanye untuk menarik perhatian warga DKI Jakarta, tentu tidak sedikit janji-janji yang pernah dilontarkan oleh Anies dan Sandiaga, mulai dari reformasi birokrasi, pelayanan publik seperti kesehatan dan pendidikan, UMKM, transportasi publik, reklamasi, perumahan, hingga perencanaan tata ruang kota dan wilayah.

Pelayanan Publik

Salah satu program yang akan dilakukan pasangan Anies-Sandiaga ini adalah pelayanan publik, khususnya kesehatan dan pendidikan. Di ranah pendidikan, Anies-Sandiaga akan menerapkan konsep Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus. Program ini diklaim memberikan manfaat lebih besar ketimbang program KJP yang dijalankan oleh Pemprov DKI saat ini.

Dengan KJP Plus ini, masyarakat tidak hanya akan mendapat bantuan nontunai tapi juga bantuan berupa uang tunai. Para pengguna KJP bisa langsung mendaftar sebagai peserta KJP Plus tanpa proses berbelit-belit.

Saat mengunjungi warga Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Anies Baswedan menerangkan besaran uang yang diterima masyarakat dari KJP Plus bervariasi. Ada yang mendapat Rp 450 ribu, Rp 750 ribu, hingga Rp 1 juta.

Selain itu, Anies mengatakan KJP Plus tidak hanya diberikan kepada pelajar aktif dan anak usia sekolah, tapi juga anak putus sekolah. Tidak hanya itu, KJP Plus juga akan memberikan bantuan dana sampai tingkat perguruan tinggi.

Di sektor kesehatan, Anies-Sandiaga akan membuat program pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) keliling untuk warga DKI Jakarta. Langkah ini merupakan bagian dari penataan ulang fasilitas kesehatan di DKI Jakarta yang selama ini belum memperhatikan upaya pencegahan dan hanya berfokus pada penanggulangan.

Akan ada petugas kesehatan yang keliling ke kampung-kampung,” kata Anies di Karet, Setiabudi, Jakarta Selatan pada Sabtu (8/4/2017).

Selama ini, katanya, yang terjadi adalah pelayanan kesakitan, bukan kesehatan. Padahal, kata Anies, yang dibutuhkan warga adalah pelayanan kesehatan menjaga warga tetap sehat.

Menurutnya program ini akan menyasar balita dan lansia mengingat kedua kelompok tersebut sangat rentan dalam hal kesehatan. Anies berharap melalui program ini tidak akan ada lagi penumpukan pasien di rumah sakit.

Transportasi Publik

Dalam bidang transportasi publik, Anies-Sandiaga berjanji akan mengintegrasikan transportasi bus dengan angkutan kota (angkot). Dalam acara debat Pilkada DKI Jakarta yang digelar Mata Najwa Eksklusif Babak Final Pilkada Jakarta, Senin (27/3/2017), Anies Baswedan berjanji akan menerapkan program Ok On Trip.

Kita membayangkan sistem transportasi tersambung dari bis kecil, bis sedang, BRT, LRT, MRT sebagai core terintegrasi, tersambung dalam satu sistem,” kata Anies.

Program OK OCE

Salah satu program andalan dari pasangan Anies-Sandiaga ini adalah One Kecamatan One Center for Enterpreneurship (OK OCE). Program ini akan diluncurkan pada Desember 2017 mendatang.

Saat debat Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua, di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (12/4/2017), Sandiaga mengklaim bahwa program OK OCE yang digagasnya telah mencapai 12.000 peserta.

Dengan adanya program OK OCE ini, produksi masyarakat bisa diangkat dengan jejaring pemasaran yang lebih baik ke depannya nanti. Sandiaga Uno mengharapkan, para peserta OK OCE dalam melaksanakan kegiatannya menggunakan teknologi digital dan targetnya 10 persen dari peserta OK OCE yang ada saat ini.

Program OK OCE ini juga dimodifikasi sesuai dengan permasalahan mulai dari OK On Trip untuk konsep transportasi ataupun OKE OCEMART untuk konsep toko-toko kelontong kecil, dan OK OCARE untuk masalah kesehatan.

Rumah dengan DP Nol Persen

Salah satu program yang ditawarkan pasangan Anies-Sandiaga adalah konsep rumah dengan DP nol persen. Meskipun gagasan ini sempat menuai kontroversi karena dinilai tidak masuk akal, namun pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 3 ini tetap optimistis bahwa program rumah dengan DP 0 persen dapat direalisasikan.

Sandiaga yakin rumah seharga 300-350 juta bisa terwujud di Jakarta. Dirinya mengklaim telah melakukan survei di sejumlah wilayah di Jakarta untuk dijadikan lokasi rumah tersebut. Menurutnya, rumah murah dengan DP 0 persen seperti yang dicanangkan pasangan Anies-Sandiaga sangat mungkin terwujud.

“Saya istiqomah akan hadirkan rumah dengan DP nol rupiah itu angkanya Rp300 sampai Rp350 juta," kata Sandiaga di Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (29/3/2017).

Kendati begitu, Sandiaga masih enggan menyebut lokasi pasti untuk rumah tersebut karena akan memancing spekulan tanah yang bisa menaikkan harga.

"Tempatnya sudah kami identifikasi, tapi tidak bisa kami rilis. Mohon maaf, karena banyak sekali spekulan yang akan bermain tanah. Kami sudah identifikasi, percayalah (rumah Rp 350 juta), saya sudah pernah buat bisnis dari nol," kata Sandiaga.

Isu Reklamasi

Isu reklamasi menjadi salah satu isu penting selama gelaran Pilkada DKI Jakarta. Dalam debat Pilkada DKI Jakarta putaran kedua yang berlangsung di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (12/4/2017) malam, Anies Baswedan menegaskan akan menolak reklamasi. Hal tersebut dikatakan Anies saat merespons keluhan salah seorang nelayan yang diberi kesempatan bertanya dalam Debat Pilkada DKI Jakarta.

“Kami sudah tinggal di pantai turun-temurun. Apakah kehidupan kami nanti diakui atau tidak? Jika iya, apa kebijakan pemerintah DKI Jakarta untuk masa depan kami. Kami merasa, reklamasi lebih diperhatikan, tapi nasib kami diabaikan,” demikian keluhan sekaligus pertanyaan dari seorang warga yang berprofesi sebagai nelayan dalam acara debat.

Menjawab pernyataan sekaligus sebagai respons keluhan tersebut, Anies mengatakan bahwa ada 13 ribu nelayan di Jakarta yang harus diperhatikan nasibnya. Anies menyatakan pihaknya menolak reklamasi Teluk Jakarta.

Menurut Anies, reklamasi akan memberikan dampak buruk, tidak hanya terhadap nasib nelayan, tapi juga pada lingkungan, termasuk potensi terjadinya banjir yang lebih parah jika reklamasi Teluk Jakarta tetap dilakukan. Anies juga berjanji akan menaikkan taraf kesejahteraan nelayan di Teluk Jakarta.

Namun, jawaban Anies berbeda saat Ahok melontarkan pertanyaan soal reklamasi pada debat Pilkada DKI Jakarta putaran kedua tersebut. “Ketika 13 Oktober Pak Anies jelas menolak reklamasi. 16 Desember 2016, menolak reklamasi. Tapi begitu masuk 8 Februari, Pak Anies mengatakan mau mengalihkan reklamasi untuk kepentingan publik," kata Ahok.

"Dari tujuh belas pulau reklamasi ada satu pulau yang sudah dimanfaatkan, itu Pulau N. Banyak orang tidak sadar bahwa Tanjung Priok yang baru itu Pulau N. Itu sudah beroperasi, hasil reklamasi. Pertanyaan saya, kalau menolak reklamasi, itu yang sudah terlanjur dibangun itu mau diapakan?" tanya Ahok.

Menanggapi pertanyaan Ahok, Anies menjawab, "Saya paham, bahwa kita memang perlu memikirkan soal reklamasi, tapi pendekatan kita berbeda. Ini soal keberpihakan. Kita mau berpihak kepada siapa?"

Anies juga menekankan bahwa wewenang dan tanggung jawab reklamasi ada di tangan Gubernur DKI Jakarta. Karena itu, kata Anies, saat ia terpilih menjadi gubernur DKI, maka ia akan memanfaatkan otoritas yang dimilikinya untuk kepentingan rakyat banyak, bukan untuk sekelompok orang.

Perencanaa Tata Ruang Kota dan Wilayah

Selain soal reklamasi, Anies-Sandiaga juga berjanji akan melakukan penataan ruang kota dan wilayah. Berikut janji-janji yang terekam oleh Tirto:

2 Oktober 2016

Anies Baswedan berjanji akan melegalisasi kampong-kampung illegal.

23 Oktober 2016

Anies Baswedan berjanji menata kampung-kampung di Jakarta menjadi lebih sehat, bersih, dan indah.

14 November 2016

Sandiaga Salahudin Uno berjanji membangun jaringan air bersih di permukiman di Jakarta.

25 November 2016

Sandiaga Salahudin Uno berjanji akan membantu warga dalam menyediakan lahan pemakaman di Jakarta.

26 November 2016

Anies Baswedan berjanji akan membuat cetak biru sistem drainase air yang terintegrasi.

26 Desember 2016

Anies Baswedan berjanji melibatkan ormas dalam menata pasar tradisional.

11 Januari 2017

Anies Baswedan berjanji akan membuat rumah baca di setiap RW di Jakarta

13 Januari 2017

Anies Baswedan berjanji mengusup konsep urban renewal dalam penataan kota dengan semangat penggusuran kota tanpa penggusuran.

6 Januari 2017

Anies Baswedan berjanji akan melakukan musyawarah dengan masyarakat dalam peremajaan kota, pada hari bersamaan dia pun berjanji akan menutup semua tempat prostitusi.

17 Januari 2017

Sandiaga berjanji stadion Persija akan rampung dalam 18 bulan.

19 Januari 2017

Anies Baswedan berjanji menambah jumlah pasar tradisional di Jakarta.

26 Januari 2017

Sandiaga berjanji akan membuat program sister city.

Baca juga artikel terkait PILGUB DKI JAKARTA 2017 atau tulisan lainnya dari Abdul Aziz

tirto.id - Politik
Reporter: Abdul Aziz
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz