tirto.id - Anies Baswedan menegaskan akan menolak reklamasi. Hal tersebut dikatakan oleh Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3 ini untuk merespons keluhan salah seorang nelayan yang diberi kesempatan bertanya dalam Debat Pilkada DKI Jakarta jelang putaran kedua yang dilangsungkan di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta, Rabu (12/4/2017), malam.
“Kami sudah tinggal di pantai turun-temurun. Apakah kehidupan kami nanti diakui atau tidak? Jika iya, apa kebijakan pemerintah DKI Jakarta untuk masa depan kami. Kami merasa, reklamasi lebih diperhatikan, tapi nasib kami diabaikan,” demikian keluhan sekaligus pertanyaan dari seorang warga yang berprofesi sebagai nelayan dalam acara debat.
Menjawab pernyataan sekaligus sebagai respons keluhan tersebut, Anies Baswedan mengatakan bahwa ada 13 ribu nelayan di Jakarta yang harus diperhatikan nasibnya. Anies menyatakan dengan tegas bahwa pihaknya menolak reklamasi Teluk Jakarta.
Menurut Anies Baswedan, reklamasi akan memberikan dampak buruk, tidak hanya terhadap nasib nelayan, tapi juga pada lingkungan, termasuk potensi terjadinya banjir yang lebih parah jika reklamasi Teluk Jakarta tetap dilakukan.
Anies Baswedan juga berjanji akan menaikkan taraf kesejahteraan nelayan di Teluk Jakarta. “Kami akan memastikan, kesejahteraan nelayan di Jakarta akan meningkat,” janji mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) ini.
Selain itu, jika terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta nanti, Anies Baswedan juga akan memberikan program kewirausahaan kepada kaum nelayan secara intensif, yakni berupa pemberian berbagai pelatihan serta modal, termasuk untuk perkapalan.
Debat kali ini merupakan debat terakhir yang digelar oleh KPUD DKI Jakarta dan menghadirkan 5 komunitas warga untuk terlibat langsung. Dua pasangan calon yang bertarung di putaran kedua hadir, yakni pasangan calon nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, serta pasangan calon nomor urut 3 Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Iswara N Raditya