tirto.id - Acara debat Pilkada DKI Jakarta yang digelar Mata Najwa Eksklusif Babak Final Pilkada Jakarta, Senin (27/3/2017) menjadi ajang adu argumen soal integrasi transportasi di Jakarta.
Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berjanji akan mengintegrasikan transportasi bus dengan angkutan kota (angkot). Menurut Anies, gagasannya ini ternyata sedang diterapkan oleh Ahok sebagai gubernur DKI Jakarta.
“Kita membayangkan sistem transportasi tersambung dari bis kecil, bis sedang, BRT, LRT, MRT sebagai core terintegrasi, tersambung dalam satu sistem," kata Anies saat menjawab pembawa acara Mata Najwa, Najwa Shihab soal integrasi transportasi yang mirip-mirip.
DKI Jakarta melalui PT TransJakarta melakukan MoU dengan KWK, sebagai pengelola angkot di Jakarta. Sedangkan Anies, sudah punya program Ok On Trip sebagai upaya integrasi sistem transportasi untuk menggandeng angkot di Jakarta.
Anies dengan wajah sumringah menyindir Ahok yang sempat menganggap angkot tak masuk dalam ketentuan UU transportasi, tapi pada akhirnya dirangkul oleh PT TransJakarta. Anies yang sejak awal mengusung konsep transportasi terintegrasi menilai program DKI Jakarta yang lebih fokus mengelola bus Trans Jakarta dengan armada 1.347 unit penuh dengan subsidi yang besar, sedangkan angkot sebaliknya.
"Busway, subsidi luar biasa,'" kata Anies.
Mendapat sindiran dari Anies, Ahok menegaskan bahwa operasional angkot selama ini tak memiliki layanan standar minimum. Untuk itu, caranya dengan merangkul angkot dengan memperbaiki armada sebagai layanan penopang busway.
"Angkot ini tak bisa melaksanakan standar pelayanan minimum, makanya kerjasama kita akan ubah sebagai bus sedang. TransJakarta membantu angkot meremajakan armada," kata Ahok.
Penulis: Suhendra
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti