tirto.id - Gubernur Ansar Ahmad memaparkan sejumlah fokus kebijakan usai dilantik sebagai Gubernur Kepulauan Riau oleh Presiden Joko Widodo. Salah satu hal yang akan dilakukan adalah berusaha memperbaiki investasi dan memberikan insentif.
"Kami, bersama wakil gubernur, dan stake holder di Kepri akan berusaha secepat mungkin melakukan usaha-usaha recovery ekonomi, pertama dengan bangun subsistem birokrasi ekonomi, pelayanan birokrasi yang baik, kemudian juga relaksasi-relaksasi untuk insentif para pelaku investasi di Kepri," kata Ansar usai dilantik di Istana Negara, Jakarta, Kamis (25/2/2021).
Ansar mengatakan, pemberian insentif sesuai dengan langkah pemerintah pusat yang telah memberikan relaksasi. Ansar mengatakan, "Akan menyambut UU Cipta Kerja ini, kami di daerah juga akan lakukan hal yang sama, agar kami di daerah lebih cepat melakukan pemulihan ekonomi dengan mengundang investasi yang sebanyak-banyaknya di Kepri."
"Bicara ekonomi tentunya kita bicara eksistensi UMKM, dan kemitraan antara usaha UMKM, menengah dan besar, dan kita akan lakukan intensif," kata Ansar menambahkan.
Ansar pun menuturkan pemulihan ekonomi menjadi penting karena pertumbuhan ekonomi Kepri pernah mencapai 8 persen dengan Batam menjadi lokomotif ekonomi. Pandemi telah membuat fokus ekonomi Kepri dari sisi ekspor dan pariwisata mengalami penurunan signifikan.
Ansar mengatakan, penanganan COVID-19 akan menjadi perhatiannya. Sebab penanganan COVID-19 akan mempengaruhi aktivitas ekonomi agar kembali berjalan dengan baik.
Selain itu, Kepri juga akan fokus dalam upaya menjaga perbatasan. Ansar mengatakan, pemerintah di bawah komandonya akan memperkuat pengamanan lintas sektor.
"Kita akan perkuat intensitas pengamanan di laut, di darat dan di udara, bersama TNI-Polri, agar kita bisa menjaga keutuhan wilayah kita dengan manfaatkan semua potensi yang ada," kata Ansar.
"Kemudian sebagai bunda tanah Melayu, semua yang kami lakukan tentu berpayung pada kahzanah Melayu, di mana budaya akan menjadi pendorong semangat dalam membangun Kepri ke depan," tutur Ansar.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz