tirto.id - Arsul Sani yang baru dilantik sebagai hakim Mahkamah Konstitusi (MK) mengaku berlatar belakang sebagai politikus sebelumnya. Namun, ia menjelaskan posisinya bukan seorang politikus karier.
Sebab, sebelum duduk di kursi legislatif Senayan pada 2014, Arsul merupakan pekerja kantoran. Ia mengaku juga pernah bekerja di perusahaan internasional.
"Saya memang hakim konstitusi yang berlatar politisi, tapi bukan politisi karier. Karena sebelum memasuki dunia politik di tahun 2014 sebagai anggota DPR RI, saya kebetulan seorang profesional," katanya kepada awak media, Kamis (18/1/2024).
"Corporate lawyer, dan arbiter juga, dan bekerja sebagai salah satu direksi di sebuah perusahaan penanaman modal asing multinasional yang berkantor pusat di Orlando, Amerika Serikat," lanjut dia.
Arsul mengaku cukup kesulitan ketika pertama kali menginjakkan kaki di dunia politik. Menurut dia, saat bekerja di dunia profesional, banyak peraturan yang harus dipatuhi sebagai karyawan.
Namun, saat menjadi anggota DPR RI, Arsul merasa banyak peraturan yang renggang. Kini, Arsul kembali bekerja di bidang dengan berbagai peraturan ketat.
Mengingat, saat ini juga sudah terbentuk Majelis Kehormatan MK (MKMK) sebagai pengawas kinerja hakim MK.
"Kemudian, masuk ke dunia politik di Senayan yang justru 'loose leaf'. Hari ini saya kembali, saya yakin, masuk ke dunia yang ketat, apalagi sudah terbentuk MKMK. Saya, Insyaallah tidak hanya dikawal oleh MKMK, tapi dikawal juga oleh Komisioner KY," urainya.
Untuk diketahui, Arsul Sani dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai hakim MK pada Kamis ini. Pelantikan berlangsung di Istana Negara, Jakarta Pusat.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Maya Saputri