tirto.id - Prof. Trio Adiono dari Institut Teknologi Bandung berhasilmengembangkan industri design house chip pertama di Indonesia.
Dilansir dari situs resmi ITB Trio mengatakan selama ini Indonesia hanya berperan sebagai “tukang jahit” dalam dunia mikroelektronika, akhirnya saat ini dapat menjadi desainer sendiri. Industri yang dikembangkan oleh Trio akhirnya membuat Indonesia mampu mendesain chip di dalam negeri.
Namun, menurutnya saat ini kesulitan utama dalam membangun industri design house chip adalah pemasaran. Fakta yang dihadapi, produk-produk Indonesia yang dijual dalam negeri justru mengalami kesulitan dalam penjualan.
“Tantangan dalam industri hi-tech di Indonesia, apabila tidak ada campur tangan regulator maka akan cukup sulit. Hal ini dikarenakan kita head-to-head dengan perusahaan-perusahaan besar skala internasional. Mereka memiliki efisiensi kerja besar sehingga bisa menjual dengan harga lebih murah, hal ini yang menjadi tantangan bagi kita,” jelas Trio Adiono, dalam rilis yang diterima Tirto, Senin (26/8/2019).
Menurutnya dari hal teknis, human resource dari Indonesia masih perlu ditingkatkan terutama segi kualitas dan kuantitas. Jumlah talent di bidang ini masih minim dan belum mencapai critical mass.
Ia berharap semoga ada produk yang telah diterima masyarakat Indonesia, menjadi booming, banyak bermanfaat dan digunakan masyarakat karena kebutuhan. Sehingga dapat menarik industri-industri lainnya agar dapat berkembang di Indonesia.
Sementara, Trio juga mengatakan bahwa industri elektronika merupakan salah satu sektor industri dengan nilai ekspor terbesar. Di negara maju, kontribusi sektor industri elektronika pada GDP sangat signifikan. Namun di Indonesia belum mandiri dalam komponen elektronika.
Padahal, ahli elektronika di Indonesia telah banyak belajar untuk mendesain, namun dalam skala industri, di Indonesia masih minim. Hal inilah yang mendorong Trio Adiono untuk mengembangkan industri desain chip house pertama di Indonesia.
Trio mengatakan, penemuain ini dimulai sejak 1994 di ITB, penelitian tugas akhir serta tesis yang ia kerjakan mengusung topik desain chip dan prosesor. Ia selanjutnya mendalami mikroelektronika lebih lanjut di Tokyo Institute of Technology pada jenjang S3. Setelah menyelesaikan program doktor dan post-doctoral, ia bekerja di perusahaan design house chip di Jepang.
“Waktu kecil, bagi saya elektro itu sesuatu yang canggih dan menarik, karena bisa mengubah sesuatu yang tidak bergerak menjadi bergerak, sesuatu yang tidak terkontrol menjadi dapat dikontrol,” kata Trio Adiono.
Berbekal pengalaman yang telah ditekuni, ia pun memutuskan kembali ke Indonesia untuk merealisasikan keinginan membangun industri elektronika di Indonesia.
Saat ini untuk mengembangkan temuannya ia bekerja sama dengan perusahaan PT Xirka Silicon Technology. Perusahaan ini bergerak di bidang perancangan chipset semiconductor yang merupakan industri design house chip pertama di Indonesia. Industri design house adalah industri yang fokus mendesain komponen elektronika, sehingga dapat dikatakan sebagai pemilik produk.
Beberapa produk yang telah dihasilkan yakni 4G/WiMax, smart card, dan chip IoT. Produk smart card yang dikembangkan telah digunakan di beberapa universitas seperti Institut Teknologi Bandung, Universitas Hassanuddin, Universitas Indonesia, Universitas Telkom dan Universitas Riau.
Editor: Maya Saputri