Menuju konten utama

Isi Twit Lama RK Soal Jakarta yang Viral & Klarifikasinya

Isi twit lama RK soal Jakarta menjadi viral di X. Simak klarifikasinya Ridwan Kamil yang disampaikan melalui akun media sosial.

Isi Twit Lama RK Soal Jakarta yang Viral & Klarifikasinya
Bakal clon Cagub DKI Jakarta Ridwan Kamil (kiri) berjabat tangan dengan Bakal Calon Cawagub DKI Jakarta Suswono (kanan) menghadiri acara Deklarasi Cagub dan Cawagub DKI Jakarta di Jakarta, Senin (19/8/2024). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/YU

tirto.id - Isi twit lama RK alias Ridwan Kamil soal Jakarta menjadi viral jelang pelaksanaan Pilkada 2024. Apa isinya dan bagaimana klarifikasi eks Gubernur Jawa Barat itu?

Pernyataan Ridwan Kamil (RK) tentang Jakarta menjadi perbincangan warganet. Twit lama RK soal ibu kota viral di media sosial.

Alhasil, calon gubernur DKI Jakarta di Pilkada 2024 itu sampai harus mengeluarkan klarifikasi menyikapi twit lama yang kini sedang ramai dibicarakan netizen.

Lantas, apa yang dikatakan RK via twit lama soal Jakarta? Simak klarifikasi yang disampaikan eks Gubernur Jawa Barat (Jabar) sekaligus mantan Wali Kota Bandung itu.

Isi Twit Lama RK dan Klarifikasi

Dunia maya sedang diramaikan isi twit lama RK soal Jakarta. Di platform media sosial X alias Twitter, beredar sejumlah screenshot alias tangkapan layar twit lama RK.

Salah satu isi twitt lama RK seperti yang viral dan diunggah sejumlah akun adalah berbunyi "Tengil, gaul, glamor, songong, pelit, gengsian, egois, pekerja keras, tahan banting, pamer, hedon. Itu karakter org JKT. #citybranding".

Kemudian, "Udah kaya, belagu dan sok tau. Itu tipe klien yg banyak sekali di JKT. Maaf.". Twit lama RK lain yang turut diunggah via screenshot di media sosial berisi "Ada yg menyebut Jakarta=kampung raksasa bkb true metropolitan. Katanya fisik mmg metropolitan tp perilaku masih byk yg kampungan.".

Menyikapi beredarnya sejumlah twit lama yang viral di media sosial, RK lantas memberikan klarifikasi via akun @ridwankamil pada Minggu, 25 Agustus 2024.

Menurutnya, ia memang cukup aktif di X atau Twitter selama 12-15 tahun yang lalu sebelum menjadi seorang pejabat publik.

RK mengaku turut memberikan kritik pedas yang dikatakan nyindir dan nyinyir. Ia pun menyadari dirinya kurang bijak dan kurang literasi hingga kurang sopan.

Alhasil, ia menyampaikan permohonan maaf jika ada pihak yang merasa tersakiti atau terhina dengan caranya berekspresi.

"Semua orang pernah protes, tapi proseslah yang akan membuatnya sukses. Katanya masa lalu tidak akan mengubah masa depan, tapi sebaliknya. Maafkan aku yang dulu. Mari kita move on," tulisnya.

Berikut isi lengkap klarifikasi Ridwan Kamil via akun media sosial X terkait twit lama yang viral:

TWIT-TWIT LAMA

Dulu 12-15 tahun yang lalu sebelum jadi pejabat publik, saya memang aktif bermain Twitter (sekarang X). Sebagaimana nature-nya platform tersebut, saya berekspresi secara bebas. Kadang penuh kritik pedas, kadang nyindir, sering juga nyinyir. Sering saya katakan di mana-mana, dulu saya adalah netizen yang marah—bahkan julid.

Tapi kemudian takdir membawa saya ke proses hidup yang lebih kompleks. Pada gilirannya Allah menakdirkan saya menjadi pejabat publik, dari walikota sampai gubernur. Saya giliran balik dikritik, disindir, dinyinyiri di media sosial. Saya sering melihat diri saya yang dulu, netizen yang marah tadi. Bikin saya tersenyum dan sadar.

Konon setiap orang akan melewati fase-fase jadi tukang protes, anak muda yang rebel penuh kritik dan sinisme. Tapi semua orang juga berproses, harus menjadi lebih bijaksana dan tahu diri.

Ibarat anak-anak yang selalu protes pada orangtuanya, remaja yang rebel, pemuda yang kritis dan sinis, pada saatnya akan jadi orangtua yang melihat dari sudut pandang yang berbeda. Yang akan bilang pada dirinya sendiri, "Oh gitu ya saya dulu", dan "Ternyata begini rasanya di posisi ini."

Bagaimanapun, untuk twit-twit saya yang lama, saya akui dulu saya kurang bijak dan mungkin kurang literasi—bahkan kurang sopan. Saya mohon maaf jika ada pihak-pihak yang tersakiti, terkritik, tersindir, atau terhina dengan cara saya berekspresi. Semoga saya bisa lebih baik lagi ke depan. 2017-2018 saya pernah meminta maaf tentang hal-hal ini. Saya banyak belajar.

Saya tidak membela diri atau berusaha membenarkan. Itu memang saya yang dulu, saya yang kurang bijak.

Semua orang pernah protes, tapi proseslah yang akan membuatnya sukses. Katanya masa lalu tidak akan mengubah masa depan, tapi sebaliknya.

Maafkan aku yang dulu. Mari kita move on.

Ridwan Kamil

Baca juga artikel terkait VIRAL atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Aktual dan Tren
Penulis: Beni Jo
Editor: Dipna Videlia Putsanra