Menuju konten utama

Twit Kritik Jakarta Viral, Ridwan Kamil: Dulu Saya Kurang Bijak

Ridwan Kamil mengakui, dirinya tidak bijak atas cuitan lamanya di platform sosial media X yang belakangan ini ramai diperbincangkan.

Twit Kritik Jakarta Viral, Ridwan Kamil: Dulu Saya Kurang Bijak
Ridwan Kamil saat menerima surat rekomendasi dari PSI di The Kasablanka Hall, Jakarta Selatan, Kamis (18/5/8/2024). (Tirto.id/Fransiskus Adryanto Pratama)

tirto.id - Kandidat Gubernur DKI Jakarta, Ridwan Kamil, mengakui dirinya tidak bijak atas cuitan lamanya di platform sosial media X yang belakangan ini ramai diperbincangkan.

"Bagaimana pun, untuk twit-twit saya yang lama, saya akui dulu saya kurang bijak dan mungkin kurang literasi, bahkan kurang sopan," kata Ridwan Kamil, dikutip dari postingannya di akun @ridwankamil pada sosial media X, Senin (26/8/2024).

Mantan Gubernur Jawa Barat itu, juga mengatakan, twitnya itu diunggah saat dirinya belum menjadi pejabat publik dan masih pada masa remaja yang kritis dan sinis.

"Ibarat anak-anak yang selalu protes pada orangtuanya, remaja yang rebel, pemuda yang kritis dan sinis, pada saatnya akan jadi orangtua yang melihat dari sudut pandang yang berbeda," tutur Ridwan.

Adapun salah satu kicauan Ridwan di platform X yang sebelumnya bernama Twitter, yang belakangan ini viral soal kritiknya terhadap kota Jakarta, yaitu:

"Tengil, gaul, glamor, songong, pelit, gengsian, egois, pekerja keras, tahan banting, pamer, hedon. Itu karakter org JKT. #citybranding," demikian unggahan Ridwan pada 6 Juni 2011 pukul 09.47. Namun, saat ini tweet tersebut sudah dihapus.

Twit lawasnya tersebut, ramai kembali saat adanya aksi tolak revisi RUU Pilkada dan saat dirinya santer menjadi kandidat Gubernur DKI Jakarta.

Atas hal tersebut, Pria yang pernah menjadi Walikota Bandung itu, pun meminta maaf dan mengaku dirinya dulu adalah netizen yang marah.

"Dulu 12-15 tahun yang lalu sebelum jadi pejabat publik, saya memang aktif bermain Twitter (sekarang X). Sebagaimana nature-nya platform tersebut, saya berekspresi secara bebas. Kadang penuh kritik pedas, kadang nyindir, sering juga nyinyir," ucap Ridwan.

"Saya mohon maaf jika ada pihak-pihak yang tersakiti, terkritik, tersindir, atau terhina dengan cara saya berekspresi. Semoga saya bisa lebih baik lagi ke depan. 2017-2018 saya pernah meminta maaf tentang hal-hal ini. Saya banyak belajar," ujar Ridwan.

Terakhir, dia juga mengatakan dirinya saat ini telah menjadi penjabat publik. Sekarang, kata Ridwan, merupakan gilirannya untuk merasakan dikritik balik di sosial media.

"Pada gilirannya Allah menakdirkan saya menjadi pejabat publik, dari walikota sampai gubernur. Saya giliran balik dikritik, disindir, dinyinyiri di media sosial. Saya sering melihat diri saya yang dulu, netizen yang marah tadi. Bikin saya tersenyum dan sadar," pungkas Ridwan.

Baca juga artikel terkait PILKADA 2024 atau tulisan lainnya dari Auliya Umayna Andani

tirto.id - Politik
Reporter: Auliya Umayna Andani
Penulis: Auliya Umayna Andani
Editor: Anggun P Situmorang