tirto.id - Pemerintah Irak menyebut bahwa pihaknya telah berhasil memenangkan peperangan dengan merebut kembali seluruh wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh kelompok ISIS. Sabtu (9/12/2017), Haider Al-Abadi selaku Perdana Menteri Irak secara resmi mengumumkan sekaligus merayakan kemenangan besar atas ISIS tersebut.
"Saya mengumumkan kepada rakyat Irak dan seluruh dunia bahwa pasukan kita telah mencapai benteng terakhir Da`esh (ISIS) dan telah mengibarkan bendera Irak di seluruh daerah Anbar Barat. Bendera Irak berkibar hari ini di titik perbatasan yang paling jauh," sebut Al-Abadi dalam pernyataannya seperti dikutip dari Antara, Minggu (10/12/2017).
Al-Abadi juga mengumumkan bahwa tanggal 9 Desember akan diperingati sebagai hari besar bagi masyarakat Irak untuk mengenang kemenangan atas ISIS. "Kemenangan besar semacam itu layak dirayakan hari ini dan setiap tahun. Itu adalah kemenangan dan prestasi semua rakyat Irak," tandas Al-Abadi.
Lebih lanjut, Al-Abadi mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat Irak untuk tetap bersatu dan jangan terpecah-belah, karena hanya dengan persatuan maka ISIS dapat dikalahkan.
“Itu (persatuan) adalah senjata yang memungkinkan kita mengalahkan ISIS. Kita harus mematuhi persatuan ini dan memperkuatnya dengan segala cara yang mungkin. Hari ini untuk semua rakyat Irak dan kekayaannya milik semua,” ucap Al-Abadi.
"Saya menyeru mereka semua agar menahan diri dari kembali untuk menimbulkan penyimpangan provokatif serta sektarian yang memungkinkan organisasi teror menduduki kota besar Irak, menyabot mereka, dan membuat jutaan orang Irak meninggalkan rumah mereka," imbuhnya.
Pertengahan November 2017 lalu, koalisi Amerika Serikat menyatakan bahwa kelompok ISIS telah kehilangan 95 persen daerah kekuasaan yang dideklarasikan 3 tahun silam di Irak dan Suriah. ISIS sebelumnya sempat merebut sejumlah wilayah di Suriah serta Irak dan lantas mendeklarasikan "kekhalifahan".
Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Iswara N Raditya