tirto.id - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menginformasikan telah terjadi 8 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter ke barat daya pada periode pengamatan Selasa (22/2/2022) pukul 00:00-06:00 WIB.
Selain guguran lava pijar, pada periode pengamatan yang sama juga terjadi 16 kali gempa guguran, 1 kali gempa hembusan, 5 kali gempa hybrid dan 4 kali gempa vulkanik dangkal. Berikut aktivitas terkini Gunung Merapi menurut BPPTKG.
Aktivitas Gunung Merapi Hari Ini
Periode pengamatan
22-02-2022 00:00-06:00 WIB
Lokasi Gunung Merapi
Merapi (2968 mdpl),
Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten,
Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah
Meteorologi
Cuaca berawan dan mendung. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur. Suhu udara 17-21 °C, kelembaban udara 69-90 %, dan tekanan udara 567-717 mmHg.
Visual
● Gunung kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati.
● Guguran lava pijar teramati 8 kali dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter ke barat daya.
Kegempaan
■ Guguran
(Jumlah : 16, Amplitudo : 4-23 mm, Durasi : 49-153 detik)
■ Hembusan
(Jumlah : 1, Amplitudo : 4 mm, Durasi : 17.8 detik)
■ Hybrid/Fase Banyak
(Jumlah : 5, Amplitudo : 4-20 mm, S-P : 0.4-0.6 detik, Durasi : 6-11.9 detik)
■ Vulkanik Dangkal
(Jumlah : 4, Amplitudo : 35-75 mm, Durasi : 9.2-21.9 detik)
Tingkit aktivitas
Gunung Merapi Level III (Siaga)
Rekomendasi BPPTKG
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
4. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Editor: Iswara N Raditya