tirto.id - Pembangunan infrastruktur jalan, bandara dan pelabuhan yang digenjot dalam empat tahun terakhir membawa dampak positif bagi pertumbuhan industri jasa transportasi nasional.
Hal itu disampaikan Chairman Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi dalam keterangan tertulisnya yang diterima reporter Tirto pada Selasa (19/3/2019).
“SCI memprediksi sektor transportasi Indonesia pada tahun 2019 akan tumbuh sebesar 11,15 persen menjadi Rp740,4 triliun [kontribusi terhadap PDB],” kata Setijadi.
Kontribusi sektor transportasi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2018 tercatat sebesar Rp666,2 triliun atau meningkat 8,23 persen saja dibandingkan tahun 2017 (Rp615,5 triliun).
Pada 2019, Setijadi memperkirakan kontribusi angkutan darat masih terbesar dalam pertumbuhan sektor jasa transportasi. Sementara kontribusi paling kecil adalah angkutan berbasis kereta.
“Kontributor tertinggi masih dari angkutan darat sebesar Rp380,8 triliun atau sekitar 51,43 persen dan angkutan udara sebesar Rp282,2 triliun atau sekitar 38,12 persen," kata dia.
"Angkutan laut berkontribusi sebesar 6,50 persen Angkutan darat (jalan), angkutan sungai, danau, dan penyeberangan sebesar 2,30 persen dan angkutan rel sebesar 1,66 persen,” tambah Setijadi.
Dia menambahkan, pertumbuhan ini tak lepas dari peningkatan kebutuhan jasa pengiriman barang seiring dengan maraknya jual beli online.
Setijadi menjelaskan, perdagangan online telah membuat peta jalur distribusi mengarah langsung dari produsen ke konsumen atau antarkonsumen.
Pola pengiriman barang itu, kata Setijadi, membuat permintaan jasa transportasi angkutan barang meningkat signifikan karena meski volumenya tidak besar di setiap pengirkan, frekuensinya tinggi.
"Dengan begitu volume tetap tinggi sehingga mendorong pertumbuhan transportasi," jalas dia.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Addi M Idhom