tirto.id -
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengatakan cadangan bahan bakar minyak (BBM) Indonesia ditempatkan di luar negeri karena hingga saat ini negara belum memiliki sarana penyimpanan yang memadai.
"Jika punya uang, baiknya beli sekarang, namun saat ini kita juga tidak punya cukup sarana penyimpanan, jadi jalan keluarnya, waktu kita beli sementara kita titipkan di penjual, sama seperti pembeli yang lain," ujar Sudirman Said di Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Jakarta, Senin (28/3/2016).
Sudirman menilai kebutuhan untuk melakukan pemenuhan cadangan tersebut dipandang sangat tepat jika dilakukan sekarang dengan harga minyak yang masih nisbi rendah. "Kita simpan BBM di luar negeri, karena kita harus memupuk cadangan dan opsi penyimpanan di luar negeri harus dilakukan saat ini," katanya.
Kantor berita Antara melaporkan cadangan BBM Indonesia tergolong sedikit, hanya sekitar 18-22 hari, ini membuat ketahanan energi Indonesia rawan.
Sebagai perbandingan, Singapura punya cadangan BBM sampai 90 hari. Sementara Cina juga menimbun cadangan BBM hingga 90 hari, Amerika Serikat bahkan punya cadangan untuk 260 hari.
Namun, Sudirman mengakui bahwa ia belum menentukan kriteria negara untuk penyimpanan cadangan BBM Indonesia dan belum ada pembicaraan serius dengan negara mana pun untuk rencana ini.
"Belum tahu, tergantung diskusi nanti. Masih jauh, belum sampai pada isu teknis," ucapnya. (ANT)