Menuju konten utama

Indonesia-Kanada Sepakati Pakta Dagang Komprehensif ICA-CEPA

Implementasi ICA-CEPA diproyeksikan mendorong ekspor Indonesia ke Kanada hingga mencapai 11,8 miliar dolar AS pada 2030.

Indonesia-Kanada Sepakati Pakta Dagang Komprehensif ICA-CEPA
Presiden Prabowo Subianto memberi hormat dari atas Pesawat Kepresidenan sebelum bertolak di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (19/9/2025). Presiden Prabowo Subianto akan menyampaikan pidato pada sidang umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di New York serta melakukan kunjungan kenegaraan ke Jepang, Kanada dan Belanda. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wpa.

tirto.id - Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Kanada, Mark Carney, menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara Indonesia dan Kanada di West Block, Parliament Hill, Ottawa, Kanada, Rabu (24/9/2025). Indonesia dan Kanada menandatangani tiga kesepakatan utama, yakni perdagangan, pertahanan, serta koneksi antarpelaku usaha.

Kesepakatan pertama adalah penandatanganan Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA) oleh Kementerian Perdagangan RI dan Kementerian Perdagangan Internasional Kanada. Prabowo menegaskan pentingnya kerja sama strategis antara Indonesia dan Kanada melalui penandatanganan CEPA.

“Saya sangat senang berada di sini untuk penandatanganan CEPA dan saya pikir ini akan menjadi momen bersejarah. Ini akan terbukti sebagai tonggak yang signifikan,” ujar Prabowo dalam keterangan yang diterima, Kamis (25/9/2025).

Menurut Prabowo, ICA-CEPA menjadi tonggak hubungan ekonomi Indonesia-Kanada. Perjanjian ini menghadirkan kepastian hukum sekaligus memperluas akses pasar bagi kedua negara. Melalui kesepakatan tersebut, Kanada berkomitmen menghapus 90,5 persen tarif impor terhadap produk asal Indonesia.

Sementara itu, Indonesia memberikan liberalisasi sebesar 85,8 persen pos tarif. Implementasi ICA-CEPA diproyeksikan mendorong ekspor Indonesia ke Kanada hingga mencapai 11,8 miliar dolar AS pada 2030, dengan tambahan pertumbuhan PDB nasional sebesar 0,12 persen serta peningkatan investasi sebesar 0,38 persen.

Perjanjian tersebut juga disebut dapat menjamin transparansi regulasi, perlindungan investasi, serta memperkuat kerja sama di bidang pemberdayaan UMKM, lokapasar digital, hak kekayaan intelektual, dan perdagangan berkelanjutan.

Kedua pemimpin kemudian menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian Pertahanan RI dan Departemen Pertahanan Nasional Kanada tentang Kegiatan Kerja Sama di Bidang Pertahanan.

Kesepakatan ini melengkapi memorandum saling pengertian yang ditandatangani pada Agustus 2025, serta memperluas ruang kerja sama pertahanan kedua negara, termasuk partisipasi Kanada dalam latihan Super Garuda Shield, pelaksanaan dialog pertahanan reguler, dan penguatan industri militer dalam jangka panjang.

“Nota Kesepahaman tentang Kerja Sama Pertahanan, kami menghargai ini. Kami menghargai hubungan kami dengan Kanada. Kami ingin mengirim lebih banyak anak muda kami untuk belajar di sini, dilatih di sini, dan bekerja sama dalam bidang pertahanan di masa depan,” sebut Prabowo.

Selain itu, turut ditandatangani MoU on Cooperation in Commerce, Trade, and Investment oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) serta Business Council of Canada (BCC).

“Kami mempelajari 9.000 halaman dokumen perjanjian, ya itu benar, kami begadang semalaman. Tapi bagaimanapun, kami ada di sini untuk menyaksikan dan menandatangani perjanjian besar ini," kata Prabowo.

"Jadi, saya sangat bangga, saya sangat beruntung menjadi Presiden Indonesia yang membawa ini kembali ke Indonesia,” sambungnya.

Baca juga artikel terkait PERJANJIAN DAGANG atau tulisan lainnya dari Muhammad Naufal

tirto.id - Insider
Reporter: Muhammad Naufal
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Hendra Friana