tirto.id - Indo Barometer merilis survei terbarunya perihal evaluasi publik dan isu-isu nasional dalam 100 hari Presiden dan Wakil Presiden Jokowi-Ma'ruf. Survei tersebut dilaksanakan pada 9-15 Januari 2020.
Dalam 100 hari pemerintahannya, sebesar 27,4 persen publik menyatakan tidak puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sementara yang mengaku puas dengan kinerja Jokowi sebesar 70,1 persen.
"lni merupakan peningkatan dibandingkan dengan survei Maret 2015 [100 Hari Jokowi periode pertama] di mana kepuasan publik terhadap kinerja presiden Jokowi sebesar 57,5 persen. Sementara yang tidak puas pada saat itu 37,5 persen," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari saat melakukan pemaparan di kawasan Jakarta Selatan, Minggu (16/2/2020).
Kemudian tingkat ketidakpuasan publik terhadap kerja Wakil Presiden Ma’ruf Amin sebesar 37,5 persen. Sedangkan publik yang merasa puas dengan kinerja Ma'ruf sebesar 49,6 persen.
"Untuk perbandingan, dalam survei Maret 2015, publik yang puas dengan kerja Wakil Presiden Jusuf Kalla 53,3 persen. Sementara yang tidak puas 38,8 persen," ucapnya.
Kemudian Qodari menerangkan permasalahan paling penting di Indonesia menurut survei Indo Brometer adalah perekonomian rakyat sebesar 32,196 persen, lapangan pekerjaan 15,8 persen, harga bahan pokok 11,3 persen, korupsi, kolusi. dan nepotisme 7,8 persen, dan banjir 6,4 persen.
Namun, jika dibandingkan dengan survei 100 Hari Jokowi periode pertama pada Maret 2015 lalu, kondisi ini hampir sama. Responden menyebut isu terpenting adalah permasalahan ekonomi 21,6 persen, harga kebutuhan pokok 19,6 persen, sulitnya lapangan pekerjaan 8,4 persen, dan korupsi, kolusi, dan nepotisme 14,6 persen.
"Jadi, baik diawal periode pertama maupun periode kedua, isu terbesar yang harus diselesaikan oleh Presiden lokowi masihlah masalah-masalah ekonomi," kata dia.
Dalam survei ini, metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan 1.200 responden. Margin error lebih 2,83 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Adapun teknik pengumpulan data yang dlgunakan adalah wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner. Responden survei adalah warga negara Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih berdasarkan peraturan yang berlaku yakni minimal berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah pada saat survei dilakukan.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Zakki Amali