Menuju konten utama

INDEF: Figur Presiden Tak Berpengaruh bagi Cina

Indonesia bagi Cina merupakan tujuan investasi, sehingga bisa membawa TKA untuk bekerja di proyek atau pabrik mereka.

INDEF: Figur Presiden Tak Berpengaruh bagi Cina
Ribuan karyawan berbagai perusahaan industyri dan tambang di lingkungan Kawasan PT.IMIP Bahodopi, Kabupaten Morowali, melakukan mogok kerja pada Kamis (24/1) yang direncanakan dilanjutkan hingga 27 Januari 2019. FOTO/Antaranews Sulteng

tirto.id - Indonesia merupakan negara strategis bagi Cina, sehingga tenaga kerja asing (TKA) bisa terus datang. Hal ini ditopang investor dari Cina yang membawa TKA untuk dipekerjakan di pabrik yang tengah dibangun atau beroperasi.

"Faktor Cina datang ke Indonesia bukan karena Jokowi atau pemerintah tertentu, siapa pun presidennya. Cina akan datang karena Indonesia [pasar] strategis bagi Cina," kata peneliti Indef, Zulfikar Rakhmat, dalam diskusi ‘Tantangan Mendorong Pertumbuhan dan Menarik Investasi di Tahun Politik’, di Gedung Nafaro, Pejaten Timur, Jakarta Selatan, Kamis (7/2/2019).

TKA Cina di Morowali, Sulawesi Tengah diketahui pada 2018 sebanyak 10,9 persen atau 3.121 dari tenaga kerja lokal di sana sebanyak 25.447 orang.

"Tenaga kerja Cina di Indonesia kata Kemenaker ada 25.000 pekerja di Indonesia. Ini tidak mengherankan, karena secara tradisional mereka menggunakan pekerjanya sendiri di luar negeri. Lebih mudah menggunakan tenaga kerja yang sebangsa dan sebahasa," papar dia.

Zulfikar menambahkan, bagi Cina sendiri persebaran ke luar negeri punya daya saing bangsa karena bagian dari strategi hard power.

"Pemerintah Indonesia misalnya koar-koar, ada pekerja Cina datang. Penolakan itu wajar bagi Cina untuk membawa pekerjanya sendiri. Bagi Cina, itu biasa-biasa saja. Dan dia tidak akan berhenti. Akan terus mengutamakan pekerjannya daripada pekerja lokal," kata dia.

Ia menjelaskan, dari segi investasi Cina menggunakan skema untuk melegitimasi. Misalnya, kata dia ada institusi Confusius Cina dan akan digunakan untuk menggerakkan investasi mereka agar berguna.

Ia juga mengatakan, ada Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB) yang digunakan Cina sebagai institusi finansial, namun sebagai institusi menjamin investasinya.

"Bagaimana Cina menggunakan bank ini supaya Indonesia tunduk pada investasi Cina? Indonesia diberikan voting politic yang besar di tempat tersebut. Memang AIIB digunakan supaya Indonesia mau dengan investasi kita dan ini juga dilakukan pada beberapa negara lainnya," kata dia.

Baca juga artikel terkait TENAGA KERJA ASING atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Bisnis
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Zakki Amali