tirto.id - Aksi massa untuk menolak Revisi UU Pilkada berlangsung di sejumlah daerah, pada Kamis (22/8/2024) lalu. Salah satunya terjadi di Bandung.
Kelompok mahasiswa dari berbagai universitas menjadi bagian penggerak dalam unjuk rasa yang berlangsung di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat.
Menariknya, aksi di Bandung tidak hanya ramai di lapangan, tapi juga di media sosial. Beredar informasi yang tersebar di media sosial, adanya mahasiswa yang menjadi korban jiwa saat mengikuti demonstrasi.
"Innalillahi wa'innailaihi rojiun, Turut berduka cita atas wafatnya MAHASISWA UNISBA a/n Andi Andriana saat AKSI DEMO DARURAT INDONESIA 22 agustus 2024," begitu unggahan akun "Rhie IV" di Facebook pada 23 Agustus 2024 (arsip).
Menyertai unggahan tersebut, terdapat sebuah video yang menunjukkan seorang laki-laki yang sedang berlari dari kejaran orang-orang berseragam. Laki-laki itu kemudian terjatuh dan dihajar. Orang-orang di sekitar kejadian berusaha melerai polisi dan laki-laki tersebut.
Di dalam video tersebut, terdapat pesan teks juga yang bertuliskan, "Innalillahi, turut berduka cita atas musibah yang menimpa saudara kita, mahasiswa Unibba a.n. Andi Andriana, prodi Ilmu Pemerintahan, yang telah ikut berjuang menyuarakan hak dan keadilan untuk kesejahteraan negara ini. Dan karena tindakan represifitas oleh oknum polisi, sehingga sdr Andi harus dibawa dan ditindaklanjuti di RS Hasan Sadikin atas luka yang di dapat."
Di bagian bawah video juga terdapat keterangan teks terpisah bertuliskan "Unisba Bandung".
Sampai dengan Senin (26/8/2024), video tersebut telah mendapat mengumpulkan lebih dari 1.200 penonton. Unggahan tersebut juga mendapat lebih dari 188 impresi (emoticon dan likes), 36 komentar dan dibagikan ulang setidaknya 36 kali.
Tirto juga menemukan unggahan serupa yang tersebar di beberapa grup Facebook dari akun "Mak Kally" (arsip), "Bang Anto Cikoko" (arsip), dan "Anang Romdhoni" (arsip). Selain itu, ada juga unggahan serupa dari akun "Darmawan Madani" (arsip) dan "Tiur Wahyuni Zylyanti Simatupang".
Lalu bagaimana kebenaranya apakah benar ada ada mahasiswa Unisba yang meninggal dunia saat ikut massa aksi menolak Revisi UU Pilkada?
Pemeriksaan Fakta
Tirto mula-mula coba mengkonfirmasi mengenai isu adanya korban jiwa. Mengingat aksi massa pada 22 Agustus 2024 adalah peristiwa nasional yang besar, jatuhnya korban jiwa seharusnya menjadi pemberitaan besar.
Namun, Tirto tidak menemukan informasi adanya korban jiwa dari demonstrasi tersebut. Secara khusus di Bandung, berdasar laporan reporter Tirto di lapangan, saat hari demonstrasi, setidaknya ada 15 orang yang mengalami luka parah dan dilarikan ke rumah sakit.
Tirto kemudian coba menelusuri latar Andi Andriana, yang disebut menjadi korban jiwa dari kejadian tersebut. LaporanTirto menyebut Andi adalah mahasiswa Universitas Bale Bandung (Unibba), bukan Unisba.
Andi memang mengalami musibah saat mengikuti aksi unjuk rasa pengesahan revisi UU Pilkada di Kota Bandung. Mata kiri Andi luka serius dan mengalami kebutaan setelah terkena lemparan batu dalam bentrokan antara demonstran dan aparat kepolisian.
Andi berada di lapangan saat demonstrasi di depan gedung DPRD Jawa Barat terjadi, bersama seorang rekannya. Ia berniat membantu mahasiswa lain yang terlibat bentrok dengan aparat. Presiden Mahasiswa Unibba, Fauzi Septian, menjelaskan musibah tersebut terjadi saat Andi sedang mengikat tali sepatunya. Tiba-tiba ada lemparan batu dari arah barisan polisi yang mengenai mata kirinya.
Andi kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Hasan Sadikin bandung untuk menjalani operasi. Sebab, ada kerusakan serius pada saraf matanya. Fauzi menjelaskan, operasi pertama telah dilaksanakan dan berjalan lancar, meski kemungkinan besar Andi akan memerlukan operasi lanjutan.
Laporan dari CNN Indonesia dan Kompas.id menegaskan kalau Andi telah sadar. Fauzi, kepada Kompas.id, juga membantah informasi hoaks yang menyebut temannya tersebut tewas karena aksi unjuk rasa di Bandung tersebut.
Tirto juga mengidentifikasi video yang tersebar di Facebook memiliki watermark dari TikTok dengan nama akun "alexhunter280". Namun, penelusuran kami ke akun tersebut, tidak ditemukan video yang serupa.
Kesimpulan
Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan informasi yang tersebar di media sosial soal adanya mahasiswa Unisba yang menjadi korban jiwa saat ikut massa aksi menolak Revisi UU Pilkada bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Andi Andriana yang disebut menjadi korban jiwa dalam insisden tersebut, adalah mahasiswa Unibba. Mata kirinya terkena lemparan batu dan terancam mengalami kebutaan. Tapi ia tidak meninggal dunia seperti yang diklaim.
===
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Farida Susanty