Menuju konten utama

Hasil Quick Count Pilgub Maluku Utara Dipantau 5 Lembaga Survei

Pilgub Maluku Utara 2018 diikuti oleh empat pasangan calon.

Hasil Quick Count Pilgub Maluku Utara Dipantau 5 Lembaga Survei
Ilustrasi Kotak suara KPU. ANTARA News/Ridwan Triatmodjo

tirto.id - Hasil perolehan suara Pemilihan Gubernur Maluku Utara (Malut) 2018 dipantau melalui proses hitung cepat (quick count) versi lima lembaga survei di stasiun televisi nasional.

"Bahkan, untuk perolehan manual versi KPU atau real count, juga bisa dipantau via website KPU," kata Ketua KPU Malut, Syahrani Somadayo di Ternate, Rabu (27/6/2018).

Menurut Syahrani, ada lima lembaga survei yang menyampaikan surat ke KPU Malut untuk melakukan survei dan hasilnya langsung disiarkan di televisi.

"Kelima lembaga survei ini telah mengajukan maksud permohonan ke KPU Malut dalam rangka melaksanakan survei dan hitung cepat perolehan suara pada pemilihan gubernur dan wakil gubernur provinsi Maluku Utara, ujar Pudja.

Lima lembaga survei itu adalah Indo Barometer, Konsultan Citra Indonesia (KCI) dan Syaiful Research And Consulting (SMRC). Dua lainnya adalah Indikator Politik Indonesia dan Kelompok Diskusi dan kajian Opini Publik Indonesia (Kedai Kopi).

Selain quick count, KPU juga melakukan real count di kantor KPU, karena banyak C-1 yang sudah discan akan muncul di layar.

Empat Paslon Bertarung di Pilgub Maluku Utara

Pemilihan Gubernur Maluku Utara 2018 tahun ini dilaksanakan serentak pada Rabu, 27 Juni 2018 yang diikuti oleh empat pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur.

1. Ahmad Hidayat Mus-Rivai Umar diusung PPP dan Golkar

2. Burhan Abdurahman-Ishak Jamaludin didukung oleh partai Nasdem, PKB, Demokrat, PBB dan Hanura

3. Abdul Gani Kasuba-M Al Yasin Ali diusung oleh PKPI dan PDIP

4. Muhammad Kasuba-Madjid Husen (MK MAJU) diusung oleh Gerindra, PAN dan PKS.

Pilgub Maluku Utara ini menjadi menarik karena ada kakak-adik yang berlaga pada pemilihan, yakni calon gubernur nomor urut tiga Abdul Gani Kasuba melawan calon gubernur nomor urut empat Muhammad Kasuba.

Dalam satu kesempatan, Abdul Gani Kasuba mengaku tidak takut menghadapi adik kandungnya. "Meskipun adik kandung saya Muhammad Kasuba maju di pilkada Malut, tetapi saya tidak gentar menghadapinya," kata Abdul Gani di Ternate, Minggu (7/1/2018), dikutip dari Antara.

Sebagai petahana, Abdul Gani kembali maju karena ingin menyelesaikan berbagai programnya selama menjabat sebagai Gubernur Malut pada periode pertama.

Sementara itu, adik kandungnya Muhammad Kasuba resmi didukung oleh tiga partai PKS, PAN dan Gerindra. Muhammad Kasuba mengatakan bahwa dirinya optimistis bisa mengalahkan kakaknya Abdul Gani Kasuba.

Ia bahkan meminta kakaknya untuk beristirahat dan memberikan kesempatan kepada calon pemimpin lain untuk membangun Maluku Utara.

Sementara calon gubernur nomor urut satu Ahmad Hidayat adalah tersangka kasus dugaan pembebasan tanah lahan Bandara Bobong senilai Rp3,4 miliar tahun 2009. Ia tetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada Maret 2018 lalu.

Namun, ia tetap memilih untuk maju. "Saya lebih memilih kampanye dan kampanye," kata Ahmad Hidayat, sebelum menggelar kampanye di Kelurahan Bula Kota Ternate, Sabtu (17/3/2018).

Ia berjanji akan membangun Malut ke depan lebih baik, terutama dalam meningkatkan perputaran ekonomi, sebab selama ini di masyarakat yakni harga komoditi khususnya kopra selalu anjlok, padahal hasil perkebunan itu merupakan sumber pendapatan masyarakat di daerah ini.

Ketua KPU Malut, Syahrani Somadayo ketika dihubungi mengatakan, sesuai ketentuan, cagub Malut Ahmad Hidayat tetap ikut pilkada, meskipun telah ditetapkan tersangka oleh KPK.

Menurut dia, sesuai aturan, sepanjang belum ada putusan yang berkekuatan hukum tetap atau inkrah maka pencalonan yang bersangkutan tidak akan gugur.

"Biarpun AHM menyatakan untuk mengundurkan diri, dia tetap sebagai calon, terkecuali ada upaya mengubah undang-undang pemilu," kata Syahrani.

Sementara calon gubernur nomor urut dua Burhan Abdurahman adalah Wali Kota Ternate, Malut periode 2010-2015. Ia kembali terpilih sebagai Wali Kota Ternate bersama Abdullah Taher untuk periode 2016-2021. Kali ini ia memutuskan untuk maju di Pilgub Malut setelah mendapat dukungan dari Nasdem, PKB, Demokrat, PBB dan Hanura.

Baca juga artikel terkait PILGUB MALUT 2018

tirto.id - Politik
Sumber: antara
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto