Menuju konten utama

Harus Taat Prokes untuk Cegah Lonjakan Covid-19 Pasca Libur Nataru

Masyarakat harus menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 pasca libur Nataru.

Harus Taat Prokes untuk Cegah Lonjakan Covid-19 Pasca Libur Nataru
Ilustrasi wanita memakai masker. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Ketua Sub Bidang Komunikasi Publik Satgas Covid-19, Troy Pantouw meminta masyarakat, pelaku usaha dan sektor pariwisata agar tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19 di masa liburan Natal dan Tahun Baru nanti.

Troy tidak ingin tingginya kasus Covid-19 pasca libur Lebaran di Jawa Barat beberapa bulan lalu terulang lagi. Oleh karena itu, ia meminta untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. Sebab, berkaca dari pengalaman sebelumnya, jumlah penyebaran Covid-19 meningkat pasca libur Lebaran.

“Pemerintah memahami bahwa sektor pariwisata yang sempat stagnan akibat pandemi harus dibangkitkan kembali, tapi perlu diingat, kita masih dalam kondisi Pandemi, sehingga diperlukan strategi untuk menyeimbangkan antara pergerakan ekonomi dan pencegahan kasus Covid 19," kata Troy seperti dikutip laman resmi Satgas Covid-19.

"Salah satu strategi adalah dengan menerapkan pemberlakuan protokol cleanliness, health, safety, and environment sustainability (CSHE) di tempat penyelenggaraan wisata,” ujar Troy.

Infografik BNPB Indikator Yang Jadi Nilai Rapor 9 Des

Infografik BNPB Indikator Yang Jadi Nilai Rapor. tirto.id/Fuad

Di masa new normal ini, kata dia, ekonomi sudah seharusnya tetap berjalan, termasuk sektor pariwisata. Akan tetapi, masyarakat tetap harus patuh terhadap Prokes Covid-19 agar mencegah terjadinya peningkatan penularan.

“Di tengah kondisi yang tidak menentu saat ini dan muculnya berbagai varian baru, masyarakat harus tetap menyadari bahwa pandemi ini belum berakhir. Masyarakat harus tetap mengikuti Prokes, khususnya dalam menghadapi libur Nataru,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar, Dedi Taufik mengatakan, Bandung memiliki daya tarik bagi wisatawan, terutama di musim liburan seperti Nataru 2022. Oleh karena itu, pelaku usaha di sektor pariwisata dan wisatawan harus tetap menerapkan Prokes Covid-19 untuk mencegah terjadinya penyebaran.

Di sisi lain, kata Dedi, Dinas Pariwisata Jabar sudah merancang langkah-langkah untuk menekan angka penularan di sektor pariwisata, salah satunya menjalankan Program Wisata Vaksin, dengan strategi jemput bola ke para pelaku usaha wisata dan wisatawan.

“Di tempat wisata kita lakukan kolaborasi dengan kabupaten kota dan dengan penyedia jasa daya tarik wisata. Kita lakukan vaksin di tempat, baik itu dosis 1 maupun dosis 2. Nah ini adalah upaya kita mengejar herd immunity, karena Jawa Barat posisi Desember ini baru mencapai 66 persen untuk vaksin dosis 1," ungkapnya.

"Kemudian dosis 2 baru mencapai sekitar 44 persen. Kita harus mengejar semuanya itu. Karena penduduk Jabar ini, bonus demografinya mencapai hampir 50 juta dan jangkauannya cukup lumayan. Dengan 66 persen ini sudah cukup bagus,” kata Dedi Taufik.

Dalam rangka menghadapi libur Nataru 2022 ini, ia mengatakan, pemerintah akan gencar menyampaikan sosialisasi. Selain itu, akan melakukan 3 T (Testing, Tracing, Treatment). Dan yang terakhir, memastikan setiap Satgas di masing-masing tempat wisata bisa berfungsi dengan baik.

“Itu salah satu cara, bagaimana kita menerima kunjungan wisatawan di Jawa Barat. Yang pasti kita harus memastikan nyaman dan aman. Jangan sampai ada yang terpapar di tempat wisata. Untuk itu, kita lakukan early warning dengan melakukan 3 T,” ungkap Dedi.

Banner BNPB Info Lengkap Seputar Covid19

Banner BNPB. tirto.id/Fuad

Baca juga artikel terkait PROTOKOL KESEHATAN atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya