Menuju konten utama

Harimau Diduga Masuk Area Riset Kampus UNSRI Sumsel

Berdasarkan hasil cek lokasi yang dilakukan Kepala Kebun Riset Unsri Kampus Indralaya ditemukan adanya jejak kaki dilokasi riset kampus Unsri.

Harimau Diduga Masuk Area Riset Kampus UNSRI Sumsel
Seekor harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) betina dewasa berada di dalam kandang Kebun Binatang Taman Rimba, Jambi, Jumat (14/12/2018). ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

tirto.id - Seekor harimau dilaporkan telah enam hari terakhir muncul di area kebun riset yang ada di dalam Komplek Universitas Sriwijaya (Unsri) kampus Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel), Kamis (9/1/2020).

Kepala Kebun Riset Unsri Kampus Indralaya, M. Umar Harun di Palembang, membenarkan adanya laporan mahasiswa dan penyadap yang mengaku telah melihat individu satwa serupa harimau pada dua hari berbeda.

"Ini dua versi, ada yang bilang macan tapi ada juga mengatakan harimau," ujarnya, melansir Antara.

Menurutnya laporan kemunculan dugaan harimau pertama kali diterimanya pada Sabtu (4/1/2020) saat seorang mahasiswa tengah melaksanakan riset di kebun kelapa sawit, mahasiswa tersebut mengaku mendengar suara auman tetapi tidak melihat wujud sumber suara karena langsung berlari ketakutan.

Laporan kedua diterima pada Selasa (7/1/2020) saat seorang penyadap mengaku melihat hewan sebesar anak sapi yang memiliki belang, lokasinya tidak jauh dari lokasi laporan pertama, tapi si penyadap melihatnya dari jarak cukup jauh dan menjelang maghrib, sehingga tidak terlalu jelas.

"Kami juga sudah ke lokasi dan melihat ada jejak-jejak, tapi kami belum tahu apa itu jejak macan atau harimau karena kami bukan ahlinya," tambah Umar Harun.

Terkait laporan tersebut, ia sudah mengimbau seluruh civitas akademika untuk menghentikan sementara aktifitas riset di area perkebunan Unsri, pihaknya juga telah melapor ke BKSDA untuk meminta bantuan pengecekan.

Ia menambahkan, area kebun riset kampus Unsri Indralaya, memiliki luas 200 hektar yang didominasi semak belukar, 30 hektar diantaranya merupakan kebun sawit aktif dan 15 hektar kebun karet.

Kebun tersebut berbatasan dengan kebun warga yang dibatasi tembok beton setinggi dua meter dan membentang puluhan kilometer tersambung dengan seluruh tembok pagar Kampus Unsri Indralaya.

"Setahu kami di dalam perkebunan itu memang masih banyak babi, tapi untuk predator semacam harimau atau macam kami belum pernah lihat," ungkap Umar.

Sebelum adanya laporan dari Unsri, sempat juga beredar informasi jika harimau terlihat oleh warga di perkebunan Desa Sri Kembang Badar, Kecamatan Muara Kuang, Kabupaten Ogan Ilir pada Kamis (2/1/2020).

Sementara Kepala BKSDA Sumsel, Genman Suhefti Hasibuan mengatakan telah menerima laporan terkait kemunculan satwa diduga harimau tersebut, tapi pihaknya akan mengecek guna memastikan kebenarannya.

"Yang pasti selama ini kami tidak punya data keberadaan harimau di lokasi tersebut (Ogan Ilir), dan juga lokasi dengan kantong harimau terdekat jaraknya mencapai 90 kilometer," ujar Genman.

Ia menambahkan, tutupan lahan diantara kantong habitat dan Unsri cenderung sangat kecil, sehingga secara ilmiah kecil juga kemungkinan ada harimau di lokasi tersebut.

Baca juga artikel terkait HARIMAU

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH