tirto.id -
Film Sekar bercerita tentang seorang wanita buta bernama Sekar (Sekar Sari) yang menjadikan batik buatan ibunya sebagai sebuah dunia. Dia mencintai seluruh bagian dari batik tanpa pernah melihatnya.
Setiap kali ibunya (Christine Hakim) membuat batik dengan canting dan lilin, dia selalu ada di samping ibunya untuk mencium bau lilin, bau pewarna, mendengar suara kibaran kain, suara kompor dan meraba cap. Sang ibu juga suka memintanya duduk bersama dan menebak motif apa yang sedang dibuat. Bagi Sekar, batik adalahnya caranya melihat dunia.
Film berdurasi 30 menit tersebut, ditulis dan disutradarai oleh Kamila Andini. Dia ingin menunjukkan bahwa makna batik yang filosofis bisa diterapkan untuk kehidupan sehari-hari.
"Saya ingin mengajak penonton menikmati semua bunyi, visual dan semua perasaan yang ada dalam batik seperti yang dirasakan Sekar. Di balik setiap batik terselip doa dan harapan yang tersimpan. Melalui hubungan Sekar dan ibunya, saya ingin memperlihatkan kasih sayang yang mendalam," ujar Kamila dalam jumpa pers di Jakarta, dilansir Antara.
Selain Christine Hakim dan Sekar Sari, film ini juga diperankan oleh Marthino Lio. "Sekar" akan diputar perdana mulai 2 Oktober 2018 di kanal YouTube Indonesia Kaya. Namun, masyarakat dapat menyaksikan ringkasannya yang berdurasi 8 menit.
Happy Salma selaku produser dan founder Titimangsa Foundation mengaku sangat bangga bisa mendukung hadirnya film pendek ini. Menurut dia, keterlibatannya dalam film Sekar" juga sebagai cara untuk melestarikan warisan budaya.
"Kamila berani mengangkat batik sebagai latar belakang yang tetap dikemas secara menarik dengan problematika kehidupan seorang disabel inspiratif. Dengan mengangkat batik, ini adalah kontribusi kami untuk melestarikan dan menjaga warisan budaya bangsa," terang Happy.
Editor: Yulaika Ramadhani