Menuju konten utama

Gus Farkhan Dapat Dukungan Jadi Utusan Khusus Pengganti Miftah

Tokoh muda yang dikenal dekat dengan para ulama itu, disebut-sebut salah satu nama yang berpeluang menggantikan Miftah.

Gus Farkhan Dapat Dukungan Jadi Utusan Khusus Pengganti Miftah
Gus Farkhan Evendi, salah satu nama yang disebut-sebut akan mengisi jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, usai Miftah Maulana Habiburrahman. Foto/Dok. istimewa

tirto.id - Nama Gus Farkhan Evendi, menjadi sorotan usai Miftah Maulana Habiburrahman mundur dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

Tokoh muda yang dikenal dekat dengan para ulama itu, disebut-sebut salah satu nama yang berpeluang menggantikan Miftah. Miftah mundur dari jabatannya itu usai terekam video mengolok-olok pedagang dalam sebuah kegiatan pengajian akbar di Magelang, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.

KH Ali Zubaidi, pengasuh Ponpes Mbaran Kediri, memandang keteladanan Gus Farkhan dalam merangkai persatuan dan kerukunan umat beragama sangat cocok untuk mengemban posisi tersebut.

“Sebab, dari dulu gemar silaturahmi kepada yang tua maupun muda,” kata Ali dalam keterangan tertulisnya, Senin (16/12/2025).

Setali tiga uang dengan Ali, Mursyid Thoriqoh Naqsabandi Kholidiyah Mujaddidiyah, dari Surabaya, Jawa Timur, KH Ahmad Nasiruddin Arif, juga menyambut baik munculnya nama Gus Farkhan. Menurut Ahmad, Gus Farkhan memiliki rekam jejak yang selaras dengan jabatan tersebut.

Ia menyebut Gus Farkhan telah aktif dalam membangun ruang dialog yang harmonis untuk berbagai komunitas serta menjembatani perbedaan dengan cara sangat efektif. Pengalaman Gus Farkhan ini, kata dia, jauh lebih berharga daripada ketenaran semata.

"(Karena) ia (Gus Farkhan) telah terbukti mampu menciptakan kedamaian di tengah keragaman,” tutur Ahmad.

Sementara itu, pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Huda Mojoasem, Lamongan, Kiai Mudzakar Aziz, memandang kiprah Gus Farkhan dalam memimpin Majelis Ro’iyah Indonesia (MRI) disebut sangat tepat untuk menggantikan posisi yang sempat diemban Miftah. Menurut dia, Gus Farkhan memiliki sejumlah kualitas yang membuatnya layak untuk mengemban amanah sebagai Utusan Khusus Presiden.

"Saya sangat yakin Gus Farhan mampu dan sangat tepat menjalankan tugas ini,” tutur Mudzakar.

Selain itu, dukungan juga datang dari KH. Nihrul Bahi Alhaedar, pengasuh Pondok Pesantren Tanfirul Ghoyyi, Lamongan, Jawa Timur. Ia menggarisbawahi pentingnya pemimpin yang mampu mengatasi tantangan kerukunan antarumat beragama di Indonesia.

Tanfirul menyebut Gus Farkhan Evendi, sosok yang memiliki pemahaman mendalam tentang keragaman budaya dan agama di Indonesia. Ia mengatakan Gus Farkhan telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam mempromosikan dialog antaragama dan membangun jembatan komunikasi antara berbagai kelompok.

KH Asep Saifuddin Chalim, pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah, mendoakan agar Gus Farkhan Evendi dapat melanjutkan posisi Miftah Maulana. Asep menekankan pentingnya peran Gus Farkhan dalam menjaga kerukunan antarumat beragama di Indonesia.

Asep juga meminta agar masyarakat berhenti menghina Gus Miftah. “Gus Miftah adalah orang baik, hanya saja kadang kepleset omong. Mari kita hargai dan dukung beliau,” ucap Asep Saifuddin Chalim.

Pengasuh Pondok Pesantren Haq An Nahdliyah Sidoarjo, KH. Abdul Malik, menekankan pentingnya sosok pemimpin yang mampu menjaga kerukunan umat beragama. Menurutnya, Gus Farkhan Evendi, sosok yang tepat untuk mengemban tugas tersebut.

“Saya mendoakan dan sangat mendukung Gus Farkhan Evendi untuk mengemban amanah ini,” kata Pengurus Pusat Lembaga Pengembangan Pembinaan Pendidikan Al Qur’an.

Abdul Malik mengingatkan pentingnya menjaga adab dalam berdakwah. Ia mengatakan dakwah harus disampaikan dengan bijaksana, tidak menyakiti hati orang lain, dan selalu berpedoman pada Al-qur’an dan sunnah Rasulullah.

Sebagai informasi, Miftah mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan di Pesantren Ora Aji, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (6/12/2024).

"Keputusan ini saya ambil bukan karena ditekan oleh siapa pun, bukan karena permintaan siapa pun, tetapi keputusan ini saya ambil karena rasa cinta, hormat, dan tanggung jawab saya yang mendalam kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat," imbuhnya.

Miftah bilang bahwa keputusan itu bukan akhir atau langkah mundur, melainkan langkah awal untuk terus berkontribusi pada bangsa dan negara dengan cara yang luas dan beragam.

Baca juga artikel terkait KABINET PRABOWO-GIBRAN atau tulisan lainnya dari Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Hukum
Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Anggun P Situmorang