Menuju konten utama

Dasco Sebut Posisi UKP yang Ditinggalkan Miftah Boleh Kosong

Dasco sebut posisi utusan khusus presiden tidak seperti nomenklatur kementerian pada kabinet sehingga boleh tidak diisi.

Dasco Sebut Posisi UKP yang Ditinggalkan Miftah Boleh Kosong
Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad saat ditemui awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (28/11/2024). Tirto.id/Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengatakan, posisi Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan yang ditinggalkan Miftah Maulana Habiburrahman boleh dibiarkan kosong. Menurut dia, Presiden Prabowo Subianto bisa saja tidak menunjuk pengganti.

“Sehingga posisi itu boleh diisi dan boleh tidak diisi,” kata Dasco usai dipanggil oleh Prabowo Subianto di Rumah Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Jumat (6/12/2024) malam.

Dasco menjelaskan, posisi utusan khusus presiden tidak seperti nomenklatur kementerian pada kabinet. Utusan khusus yang diduduki oleh Miftah dibuat karena pendakwah itu mempunyai perhatian yang besar terhadap toleransi umat beragama.

“Nomenklatur itu kan dibuat karena memang Gus Miftah itu dia mempunyai perhatian yang besar terhadap toleransi umat beragama dan juga banyak keliling daerah dalam rangka, kemudian dia juga banyak melapor soal sarana prasarana keagamaan yang kurang memadai banyak di daerah-daerah,” jelas dia.

Dasco menambahkan, “Nah, sehingga kemudian dibuatlah utusan khusus presiden bidang toleransi kerukunan umat beragama dan prasarana keagamaan.”

Diberitakan sebelumnya, Miftah mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan di Pesantren Ora Aji, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (6/12/2024).

“Keputusan ini saya ambil bukan karena ditekan oleh siapa pun, bukan karena permintaan siapa pun, tetapi keputusan ini saya ambil karena rasa cinta, hormat, dan tanggung jawab saya yang mendalam kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat," kata Miftah.

Presiden Prabowo menghargai keputusan Miftah yang mengundurkan diri dari jabatannya. Prabowo menyebut aksi mengundurkan diri Miftah adalah aksi ksatria karena menyadari kesalahan dalam berucap akibat menghina pedagang es teh saat sedang berdakwah.

“Saya kira, itu adalah tindakan bertanggung jawab. Tindakan kesatria, beliau sadar beliau salah ucap," kata Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (6/12/2024).

Baca juga artikel terkait KABINET PRABOWO-GIBRAN atau tulisan lainnya dari Rahma Dwi Safitri

tirto.id - Politik
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Abdul Aziz