tirto.id - Gunung Anak Krakatau yang berada di perairan Selat Sunda, Provinsi Lampung, kembali menyemburkan abu vulkanik setinggi 2.000 meter. Erupsi tersebut terjadi pada Kamis 20 Juli 2023, pukul 08.52 WIB.
Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau di Rajabasa, Andi Suardi mengatakan erupsi itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 61 milimeter dan durasi lebih kurang tiga menit dua detik.
"Tinggi kolom letusan teramati sekitar 2.000 meter di atas puncak atau sekitar 2.157 meter di atas permukaan laut dengan durasi kurang lebih tiga menit dua detik," kata Andi dikutip dari Antara, Kamis.
Ia menambahkan, kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah barat laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 61 mm.
Sementara itu, pemukiman terdekat dari Gunung Anak Krakatau, berada pada Pulau Sebesi yang berjarak 16,5 kilometer.
Andi mengimbau masyarakat dan nelayan untuk tidak mendekati kawasan Gunung Anak Krakatau pada radius lima kilometer.
"Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada level III siaga dengan rekomendasi masyarakat, nelayan, pendaki gunung, tidak mendekati gunung dengan radius lima kilometer," jelas dia.
Sebelumnya, pada Rabu 19 Juli 2023, Gunung Anak Krakatau mengeluarkan letusan kecil sebanyak 15 kali dengan ketinggian abu vulkanik sekitar 200 meter. Bahkan pada hari sebelumnya terjadi letusan sebanyak 53 kali.
Editor: Fahreza Rizky