Menuju konten utama

Gunung Agung Erupsi, BNPB Catat 309 Warga Mulai Mengungsi

Masyarakat yang tinggal di lereng Gunung Agung telah mengungsi secara mandiri.

Gunung Agung Erupsi, BNPB Catat 309 Warga Mulai Mengungsi
Cahaya magma dalam kawah Gunung Agung terpantul pada abu vulkanis ketika diabadikan dari Desa Datah, Karangasem, Bali, Jumat (29/6/2018). ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana.

tirto.id - Akibat aktivitas Gunung Agung, Bali sejak Kamis hingga Jumat dini hari, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 309 warga di sekitar kawasan mengungsi.

"Masyarakat yang mengungsi berada di tiga titik pengungsian, yaitu di Dusun Tegeh, Desa Amerta Bhuana; Banjar Dinas Galih, Desa Jungutan dan Banjar Desa Untalan, Desa Jungutan di Kabupaten Karangasem," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui pesan tertulis di Jakarta, Jumat (29/6/2018).

Daerah sejauh empat kilometer dari puncak kawah tetap dinyatakan sebagai wilayah berbahaya. Masyarakat yang tinggal di lereng Gunung Agung telah mengungsi secara mandiri.

Sutopo mengimbau masyarakat tetap tenang. BNPB terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan; Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG); Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG); badan penanggulangan bencana daerah, Pemerintah Provinsi Bali, dan lainnya.

Gunung Agung mengeluarkan asap sejak Kamis (28/6/2018) pukul 10.30 WITA hingga Jumat dini hari.

Berdasarkan pantauan di Pos Pengamatan Gunung Agung Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Rendang pada Jumat pukul 06.00 WITA, Gunung Agung masih mengeluarkan abu vulkanik dan kawah menyala api berwarna kemerahan berintensitas stabil dengan tinggi kolom abu mencapai 2.500 meter.

Teramati peningkatan amplitudo seismik secara cepat dalam tempo 12 jam terakhir. Kegempaan didominasi oleh gempa-gempa dengan konten frekuensi rendah yang dimanifestasikan di permukaan dengan hembusan mengeluarkan emisi gas dan abu vulkanik.

"Hujan abu terjadi di beberapa daerah di Barat dan Barat Daya Gunung Agung. Wilayah yang terpapar abu sementara terjadi di wilayah Purage, Pempatan Rendang, Keladian, Besakih, Banjar Beluhu, Desa Suter karena dominan angin dan abu mengarah ke barat," tuturnya.

Secara deformasi teramati inflasi sejak 13 Mei 2018 dengan kenaikan sekitar lima milimeter. Hal itu menunjukkan masih ada pembangunan tekanan oleh magma di dalam tubuh Gunung Agung.

"Hingga saat ini, inflasi tubuh Gunung Agung masih belum mengalami penurunan," jelas Sutopo.

Baca juga artikel terkait STATUS GUNUNG AGUNG

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri