Menuju konten utama
Mudik Lebaran 2023

Fenomena di Balik Mudik Gratis: Upaya Hemat hingga Gaji Kecil

Setiap lebaran tiba, warga yang hanya bisa mudik setahun sekali sangat berharap program mudik gratis tersebut.

Fenomena di Balik Mudik Gratis: Upaya Hemat hingga Gaji Kecil
Pemudik berdiri di depan bus saat mengikuti program Mudik Gratis DKI Jakarta Tahun 2023/1444 H di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Senin (17/4/2023). . ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.

tirto.id - Gendut, begitu ia memperkenalkan dirinya, usai memarkirkan mobil yang hendak keluar dari lahan toko kelontong mandiri di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Sambil menghitung tumpukan duit kertas, ia mengaku tidak ikut mudik lebaran tahun ini.

“Saya 'jaga' Jakarta saja. Biar ibu dan adik saya yang pulang ke Solo. Mereka ikut mudik gratis dari kantor tentara yang ada di dekat Monas," ucap dia, Sabtu 15 April 2023. Adik si Gendut bekerja sebagai pegawai administrasi di kantor tentara itu. “Ikut mudik gratis, dapat sangu Rp1,5 juta pula.”

Ibu dan adiknya berangkat pada 19 April 2023. Gendut telah meminta anaknya ikut mudik, tapi buah hatinya menolak. Menurut Gendut, bagi ibunya yang seorang ibu rumah tangga, mudik gratis sangat membantu menekan pengeluaran. Awalnya si ibu ingin mudik menggunakan pesawat, tapi harga tiketnya mencapai Rp2 juta sekali jalan.

Si ibu agak pasrah ketika hendak menebus harga tiket. Tiba-tiba ia mendapatkan kabar mudik gratis menggunakan bus dari kantor si anak. “Beruntung belum beli tiket,” ucap Gendut. Duit tiket dapat dialokasikan untuk keperluan lainnya.

Lain dengan Gendut, Arum –nama disamarkan atas permintaan narsum--, seorang penjaga warkop di Cijantung, Jakarta Timur, girang ketika petugas penjualan mi mendatanginya. Kali ini si petugas tak hanya menanyakan stok mi, tapi dia mendata guna keperluan mudik gratis.

“Dia (petugas penjualan), menanyakan data diri untuk mudik gratis. Saya, teteh, aa, dan satu anak yang ikut," ucap dia. Mereka akan pulang ke Kuningan, Jawa Barat.

“Lumayan bisa irit Rp200 ribu per orang,” kata dia. Mereka akan berangkat naik bus di sekitar Taman Mini Indonesia Indah, 19 April pagi.

Saya terkejut ternyata perusahaan mi itu juga turut memerhatikan keinginan para penjaga warkop yang menjadi peserta pulang kampung bebas biaya ini. Arum berkata, meski program mudik gratis telah lama digagas oleh pemerintah atau perusahaan swasta, namun ia dan keluarga baru ikut mudik gratis tahun ini.

“Karena selama pandemi tidak ada mudik gratis. Tahun ini kami ikut," kata dia sembari membariskan lontong-lontong yang siap dijajakan di meja bentuk L.

Pandemi COVID-19 memang membuat pemerintah membatasi kegiatan publik, termasuk mudik, agar penyebaran virus Corona itu tak makin melebar.

Pertimbangan Cuan

Septi, seorang pekerja swasta belum mengambil tiket kereta tujuan Semarang miliknya. Tahun ini dia baru menjejak Ibu Kota, lantas mendapatkan kesempatan untuk mudik bebas biaya.

“Alasanku ikut mudik gratis karena gaji belum mencukupi, ya. Apalagi kalau lebaran itu kebutuhan banyak, bahkan mungkin lebih. Program mudik gratis bisa mengurangi bujet," ucap Septi, Minggu, 16 April.

Kali ini merupakan mudik gratis pertama baginya, maka ia belum mengetahui kekurangan atau kelebihan pelayanan penyelenggara.

Namun dia berharap agar kuota mudik gratis bisa diperbanyak, meski ia mudik sendirian kali ini. Septi ikut program yang diinisiasi oleh penghubung Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. "Cepat sekali habisnya (slot pendaftar). Program mudik gratis tiap tahun menurutku efektif. Karena banyak orang yang mungkin secara ekonomi tidak bagus, tapi dia ingin berkumpul dengan keluarga.”

Sehingga duit untuk beli tiket bisa digunakan untuk keperluan lain di kampung halaman. Apalagi, kata Septi, ada stigma "kerja di Jakarta beruang banyak.” Padahal bisa saja pengeluaran makin besar karena hari raya. Septi akan menaiki kereta Menoreh pada 18 April 2023.

Bahkan pendaftaran pun terbilang mudah. Septi dan para calon pemudik mengisi tautan yang diberikan oleh kantor perwakilan daerah, lalu memberikan data diri dan bukti vaksin. Lalu penyelenggara akan menghubungi mereka ihwal pengambilan tiket dan jadwal keberangkatan.

“Kalau pemerintah menghentikan mudik gratis, akan banyak orang yang kecewa. Apalagi bagi yang penghasilannya pas-pasan, atau anggota keluarganya banyak. Mudik gratis juga mengurangi risiko kecelakaan. Lebih aman," tutur Septi.

Mudik gratis bukan aji mumpung, tapi memang hasrat ingin sungkem dengan keluarga di tanah kelahiran, yang kadang tak segaris dengan finansial.

Begitu juga dengan Nining, ibu rumah tangga yang menetap bersama suami dan anaknya di Cinere, Kota Depok, Jawa Barat. Dia mengaku program bebas biaya ini sangat membantu mengurangi pengeluaran lebaran dan koordinasi lebih teratur.

“Harga tiket bus gila-gilaan, apalagi mendekati hari H. Harga naik bisa 300 persen. Saya ke Pekalongan, jika hari biasa, (harga tiket) hanya Rp120 ribu. Tapi kalau hari raya bisa mencapai Rp300 ribu sampai Rp350 ribu, tergantung agen bus," kata Nining. Program ini pun untuk menghindari permainan harga tiket perusahaan otobus.

Ia dan dua anggota keluarganya ikut mudik gratis yang diselenggarakan oleh Polri. Mereka berangkat menggunakan bus pada 19 April dari sekitar Monas. Para peserta mudik diharapkan datang pukul 7 pagi. Nining baru dua kali ikut mudik gratis, meski pemerintah rutin mengadakan program tahunan itu.

Untuk mudik gratis harus gerak cepat, kata Nining, sebelum kehabisan bangku karena banyak peminat. Nining daftar mudik gratis di Samsat Cinere. Dia membawa kopian Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk sebagai syarat mendapatkan tiket. Lantas petugas menghubunginya untuk memastikan data diri peserta, sebelum mengambil tiket bus.

“Kata orang (pendaftaran) susah. Sebenarnya tidak, asalkan ikuti prosedur dan (awas) peminatnya banyak,” ujar dia. “Mudik gratis, kalau bisa, jangan disetop. Ini sangat membantu, apalagi bagi kalangan menengah ke bawah."

Gratis yang Dinanti

Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan dan Penguatan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia Pusat, Djoko Setijowarno berujar, setiap musim lebaran tiba, warga yang hanya bisa mudik setahun sekali sangat berharap program tersebut.

Berburu mendaftar mudik gratis menjadi penantian bagi mereka yang ingin sekali kembali ke kampung halaman. Merujuk kepada hasil survei Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan 2023, pemilihan moda transportasi didominasi moda darat yaitu:

Mobil pribadi 22,07 persen (27,32 juta orang), sepeda motor 20,3 persen (25,13 juta orang), bus 18,39 persen (22,77 juta orang), kereta api antarkota 11,69 persen (14,47 juta orang), dan mobil sewa 7,7 persen (9,53 juta orang).

Diprediksi pergerakan masyarakat mencapai 123,8 juta orang. Jumlah ini meningkat 14,2 persen jika dibandingkan dengan prediksi pergerakan masyarakat di masa Lebaran tahun lalu yang mencapai 85,5 juta orang.

Adapun lima daerah asal pemudik terbanyak yaitu Jawa Timur 17,1 persen (21,2 juta orang), Jawa Tengah 15,1 persen (18,7 juta orang), Jabodetabek 14,8 persen (18,3 juta orang), Jawa Barat 12,1 persen (14,9 juta orang), dan Sumatra Utara 3,6 persen (4,4 juta orang).

Kemudian lima daerah tujuan perjalanan masyarakat tertinggi yaitu Jawa Tengah 26,45 persen (32,75 juta orang), Jawa Timur 19,87 persen (24,6 juta orang), Jawa Barat 16,73 persen (20,72 juta orang), Jabodetabek 6,52 persen (8,07 juta orang), dan Yogyakarta 4,78 persen (5,9 juta orang).

“Program mudik gratis ke depan, tujuannya memfasilitasi pemotor agar pindah menggunakan angkutan umum dan memfasilitasi golongan tidak mampu supaya bisa ikut mudik, tidak hanya sebagai penonton saja," ucap Djoko.

Target mudik gratis ialah para pengguna sepeda motor agar beralih menggunakan angkutan umum, warga yang tidak bermotor tetapi ingin mudik dan tidak mampu membiayai sendiri.

"Program mudik gratis pada saat Idulfitri atau Natal dan tahun baru perlu menjadi program nasional, yang pelaksanaannya tidak hanya di Pulau Jawa dan sebagian Pulau Sumatra, tapi juga di daerah-daerah termasuk di daerah kepulauan yang menggunakan kapal sebagai modanya," sambung Djoko.

Tujuan mudik gratis tidak hanya memfasilitasi pemudik menggunakan sepeda motor saja, tetapi juga memfasilitasi golongan menengah ke bawah untuk mudik. Agar tidak salah sasaran, maka dasar seleksi adalah kartu-kartu yang dikeluarkan oleh Kementerian Sosial (seperti kartu prasejahtera, PKH) agar mereka dapat turut merasakan kegembiraan mudik.

Sumber dana, ujar Djoko, bisa dari APBN dan APBD, Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BUMN juga bisa dari program tanggung jawab sosial perusahaan.

Baca juga artikel terkait LEBARAN 2023 atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Abdul Aziz