Menuju konten utama

Fakta-fakta Siswa SMK Nias Tewas Diduga Dipukul Kepala Sekolah

Apa saja fakta-fakta kasus siswa SMK di Nias yang tewas diduga dipukul kepala sekolah? Simak penjelasannya.

Fakta-fakta Siswa SMK Nias Tewas Diduga Dipukul Kepala Sekolah
Ilustrasi Penganiayaan. foto/IStockphoto. foto/IStockphoto

tirto.id - Sejumlah fakta-fakta terungkap setelah siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Nias Selatan tewas diduga mengalami pemukulan oleh kepala sekolah.

Keluarga korban atau siswa yang meninggal dunia dikabarkan sudah membuat laporan ke pihak kepolisian terkait peristiwa tersebut.

Kasus kini ditangani pihak Polres Nias Selatan (Nisel) setelah keluarga korban mendatangi langsung kantor kepolisian.

Dugaan penganiayaan kepala sekolah terhadap siswanya hingga tewas sudah diterima pihak Polres Nisel pada Kamis, 11 April 2024, melalui nomor STTLP/B/50/IV/2024/SPKT/Polres Nias Selatan/Polda Sumut.

Daftar Fakta-fakta Siswa SMK Tewas di Nias

Berikut adalah beberapa fakta yang bisa dikulik dari peristiwa tewasnya anak SMK di Nias, Sumatera Utara, yang diduga diakibatkan oleh pemukulan kepala sekolah:

Korban Tewas YN

Korban tewas dalam peristiwa ini adalah seorang pelajar bernama Yaredi Nduru atau inisial YN. Usianya masih 17 tahun.

Kejadian Tanggal 23 Maret 2024

Peristiwa berawal pada hari Sabtu, 23 Maret 2024. Sekitar pukul 09.00 WIB, YN dan 6 siswa lainnya dipanggil kepala sekolah SMK Negeri 1 Sidua Ori. Adapun sang kepala sekolah berinisial SZ.

Alasan Dipanggil SZ

Alasan para siswa dipanggil SZ ialah terkait masalah magang atau Praktik Kerja Industri (Prakerin). Mereka merupakan siswa magang di kantor kecamatan Sidua-Ori.

Namun, ketika sekretaris camat meminta tolong, para siswa dikatakan tidak mau. Alhasil, petugas itu melaporkan ke pihak sekolah hingga SZ menghukum para murid.

SZ Pukul Kening 5 Kali

Selama proses pemanggilan, kepala sekolah atau SZ diduga melakukan pemukulan kepada murid dengan menggunakan kepalan tangan. Ia melayangkan sebanyak 5 kali dan mengenai kening.

YN Mengalami Sakit di Kepala

Rabu, 27 Maret 2024, atau 4 hari setelah aksi pemukulan, YN mengeluhkan sakit di kepala. Selang 2 hari kemudian, sakitnya semakin menjadi disertai demam tinggi.

Korban Dibawa ke RS

Selasa, 9 April 2024, korban akhirnya dibawa ke RSUD dr. Thomsen Gunung Sitoli dan menginap sehari. Hasil pemeriksaan menunjukkan ada bekas pukulan di bagian kening. Salah satu syaraf tidak berfungsi.

YN Meninggal Senin, 15 April 2024

Keluarga korban sempat melapor ke Polres Nisel dan penyidik melakukan pemeriksaan terhadap korban. Akan tetapi, tidak banyak keterangan yang diperoleh lantaran melihat keadaan korban yang kritis.

YN akhirnya meninggal dunia pada hari Senin, 15 April 2024, sekitar pukul 19.30 WIB, di RSUD dr. Thomsen Gunung Sitoli.

Baca juga artikel terkait KASUS PENGANIAYAAN atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Dipna Videlia Putsanra