tirto.id - Meringkus Indonesia dalam satu definisi akan berpotensi menjeremuskan siapa pun ke dalam penyederhanaan. Alasannya, Indonesia tidak pernah tunggal, dan identitas adalah hal yang selalu fleksibel dan cair.
Kita tahu, bangsa Indonesia tidak hanya berdiri di atas keragaman bahasa, budaya, dan etnis, namun juga tegak di atas keragaman tradisi mengolah makanan. Bicara soal kekayaan tradisi makanan, rendang bisa menjadi contoh yang menarik.
Saat makanan kaya rempah ini dinobatkan sebagai santapan terenak di dunia, yang bangga bukan hanya orang Minang, tapi seluruh masyarakat Indonesia. Pendek kata, seperti badminton atau Sumpah Pemuda, rendang adalah simbol keragaman sekaligus entitas pemersatu bangsa.
Selain rendang, simbol keragaman Indonesia juga bisa kita temukan pada jajanan tradisional. Kudapan yang kerap memanjakan mata lewat warna-warni tampilannya ini, selain kaya rasa, juga dibikin dari bahan yang variatif dengan hasil variatif pula. Sebagai contoh, dari paduan aneka tepung, beras ketan, kelapa, dan gula jawa, tercipta sejumlah kue tradisional dengan rasa manis yang khas—antara lain gemblong, cenil, lupis, klepon, putu, cucur, wajik, dan dadar gulung.
Adapun untuk makanan kekinian, potret Indonesia sebagai negeri yang kaya juga ditunjukkan oleh produk-produk yang ditawarkan Wall’s—yang sudah lebih dari 25 tahun akrab dengan penduduk Indonesia di berbagai rentang usia. Kita tentu ingat betapa Wall’s yang dulu identik dengan hawker—abang-abang penjual es krim keliling—konsisten menawarkan varian rasa bahkan ketika produk-produknya sudah bisa diakses di supermarket-supermarket maupun pasar digital.
Kali ini, mengusung semangat Bhinneka Tunggal Ika bahwa Indonesia beragam dalam selera tetapi tetap satu dalam semangat persatuan—hal yang selama ini tercermin pada bendera Merah Putih yang selalu menyatukan kita—Wall’s pun menawarkan sensasi rasa yang sangat akrab di lidah masyarakat Indonesia: Brownie Alpukat. Masing-masing, brownie maupun alpukat, memiliki cita rasa kuat dan khas.
Brownie Alpukat merupakan perpaduan es krim rasa alpukat dengan lelehan saus cokelat brownie yang dilengkapi toppingwhite vanilla rosettes dan flakes cokelat. Terbayang, kan, bagaimana kesegaran yang ditawarkannya? Produk ini dipastikan pas di lidah anak muda hingga orang dewasa.
Brownie Alpukat merupakan produk edisi spesial yang dibuat dalam rangka perayaan momen kemerdekaan republik Indonesia, maka jangan sampai kehilangan kesempatan untuk coba rasanya.
Penasaran untuk mencoba kombinasi atas 2 cita rasa khas lainnya? Sebentar, nantikan kabar baik selanjutnya di bulan September. Kombinasi yang sama dapat Anda peroleh dari produk Wall’s Kelapa Jeruk. Seperti Brownie Alpukat, varian es krim edisi spesial dari Wall’s ini juga menggabungkan rasa kelapa jeruk yang manis dan segar. Ini adalah pilihan tepat untuk mendapatkan kenikmatan ganda demi melepas dahaga di hari-hari terik menyengat.
Karena keduanya adalah produk edisi terbatas, Anda punya satu alasan lain untuk mencoba keduanya: merayakan keberagaman dengan pilihan yang spesial. Brownie Alpukat dan Kelapa Jeruk cocok untuk dinikmati sendiri maupun bersama kerabat-kenalan. Saatnya merayakan keberagaman dengan pilihan spesial yang belum tentu bisa dirasakan di lain waktu.
Seperti kasih sayang, kebahagiaan memang mesti dibagi, bukan?
(JEDA)
Penulis: Tim Media Servis