Menuju konten utama

El Nino Mengancam, MPR Minta Masyarakat Tidak Panic Buying Beras

Bambang Soesatyo mengimbau, kepada masyarakat agar tidak melakukan pembelian besar-besaran demi mencegah terjadinya kelangkaan beras.

El Nino Mengancam, MPR Minta Masyarakat Tidak Panic Buying Beras
Calon pembeli mengecek kualitas beras di Pasar Larangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (2/3/2023). ANTARA FOTO/Umarul Faruq/tom.

tirto.id - Cuaca ekstrem El Nino tahun ini menghantui produksi beras nasional. Terkait hal itu, Ketua MPR Bambang Soesatyo mengimbau, kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak melakukan pembelian besar-besaran demi mencegah terjadinya kelangkaan beras.

Tidak hanya itu, Bamsoet begitu sapaan akrabnya juga meminta pemerintah untuk mengamankan ketersediaan beras di dalam negeri. Salah satunya yaitu dengan melakukan penyerapan, perbaikan irigasi hingga pemetaan wilayah lahan rawa.

“Mengamankan ketersediaan beras di dalam negeri, mulai dari mendorong Bulog untuk tetap melakukan penyerapan, melakukan perbaikan irigasi, pemetaan wilayah lahan rawa hingga menyiapkan petani menghadapi kemarau ekstrem,” kata Bamsoet dikutip Antara, Jumat (7/7/2023).

Bamsoet juga meminta komitmen pemerintah, Bulog, dan Badan Pangan Nasional (NFA) untuk menyiapkan mitigasi secara tepat demi meminimalisasi dampak yang dapat ditimbulkan. Khususnya di tengah kemarau ekstrem yang akan memasuki puncak pada semester kedua yang diyakini akan mempengaruhi tingkat produksi gabah hingga beras dalam negeri,” ujarnya.

Di sisi lain, dia meminta pemerintah agar mempertimbangkan membuka keran impor beras dengan tetap terukur. Kemudian, menyesuaikan kebutuhan beras nasional sebagai opsi kedua (second choice) agar ketersediaan beras tetap aman.

“Mengingat, data Badan Pangan Nasional mencatat total cadangan beras di Bulog hingga awal Juli 2023 hanya 627 ribu ton, yang mana jumlah tersebut jauh dari batas aman yang diinginkan pemerintah diatas satu juta ton,” tuturnya.

Tidak hanya itu, dia juga berharap pemerintah bersama Badan Pangan Nasional lebih menggencarkan kampanye diversifikasi pangan. Hal itu dilakukan untuk menyikapi tantangan peningkatan konsumsi beras sebagai bahan pokok bersamaan dengan jumlah penduduk yang kian meningkat.

"Dengan tujuan untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap beras sebagai bahan pokok," pungkasnya.

Sebelumnya, Kamis (6/7/2023), Utusan Khusus Presiden (UKP) RI Bidang Kerja Sama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan Muhamad Mardiono menekankan pentingnya strategi dan antisipasi yang bijak seluruh elemen masyarakat di tanah air dalam menghadapi dampak El Nino yang diperkirakan mencapai puncaknya pada Agustus-September 2023 mendatang.

“Kita dihadapkan pada ancaman kekeringan karena fenomena El Nino yang bisa berdampak pada produksi pangan secara nasional. Kemarau panjang dan ekstrem ini harus benar-benar kita antisipasi dengan strategi yang baik,” kata UKP Mardiono saat menyampaikan pidato kunci dalam Focus Group Discussion (FGD) mengenai El Nino yang dikutip di Jakarta, Kamis.

Baca juga artikel terkait EL NINO 2023

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Editor: Intan Umbari Prihatin