Menuju konten utama

Dua Pesawat Gagal Mendarat di Pekanbaru Sebab Kabut Tebal

Kabut tebal yang membuat jarak pandang hanya sebatas sampai 300 meter membuat dua pesawat gagal mendarat di Bandara Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau pada Sabtu pagi (24/6/2017).

Dua Pesawat Gagal Mendarat di Pekanbaru Sebab Kabut Tebal
(Ilustrasi) Pesawat Garuda Indonesia mendarat di tengah kabut yang menyelimuti bandara Sultan Syarif Kasim II, kota Pekanbaru, Riau, pada Sabtu (2/7/2016). Aktivitas penerbangan di bandara pekanbaru sempat terganggu anomali cuaca berupa kabut yang membuat jarak pandang tersisa 500 meter, dan membuat satu penerbangan terpaksa dialihkan ke bandara hang nadim, kota batam. Antara Foto/fb Anggoro.

tirto.id - Dua penerbangan dari Jakarta gagal mendarat di Bandara Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau sebab kabut tebal pada Sabtu pagi (24/6/2017).

PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Sultan Syarif Kasim II Kota Pekanbaru mengumumkan jarak pandang hanya sampai 300 meter karena ada kabut tebal pada Sabtu pagi.

"Dua pesawat dari Jakarta pagi ini dialihkan pendaratannya ke Bandara Batam dan Padang karena faktor cuaca," kata General Manager PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Sultan Syarif Kasim II, Jaya Tahoma Sirait kepada Antara, pada Sabtu (24/6/2017).

Tahoma menjelaskan kedua penerbangan yang gagal mendarat itu adalah pesawat Citilink dengan kode penerbangan QG 936 dan pesawat Lion tujuan Pekanbaru. Pendaratan pesawat Citilink dialihkan ke Bandara Hang Nadim Batam. Sementara pesawat Lion pendaratannya dialihkan ke Padang.

"Penerbangan ini dialihkan pendaratannya karena kondisi cuaca di Bandara Sultan Syarif Kasim II pagi tadi sekitar subuh hingga Pukul 07.00 WIB berkabut tebal dengan jarak pandang cuma 300 meter," kata Tahoma.

Padahal, Tahoma melanjutkan, salah satu syarat yang mengizinkan pesawat mendarat ialah minimal harus ada jarak pandang 800 meter.

Dia mengimbuhkan, kondisi kabut tebal ini bukan karena asap melainkan embun yang muncul akibat hujan di malam hari.

Beruntung, menurut Tahoma, kabut tebal ini tidak berlangsung lama dan jarak pandang di Bandara Sultan Syarif Kasim II sudah normal kembali menjelang pukul 08.00 WIB, Sabtu pagi. Sejak itu, penerbangan asal bandara Pekanbaru menuju kota lain atau pendaratan ke bandara ini tidak ada gangguan.

"Kini penerbangan sudah normal kembali cuaca sudah cerah, penerbangan asal Pekanbaru tidak ada gangguan," ujar dia.

Tahoma memperkirakan kesibukan moda transportasi udara ini di Pekanbaru masih akan tinggi hingga Sabtu malam.

Meskipun puncak arus mudik lebaran di Bandara Sultan Syarif Kasim II sudah terjadi pada Jumat (23/6/2017), dengan jumlah penumpang mencapai 14.350 orang, kepadatan masih akan terus terjadi.

Dia memperkirakan hingga hari terakhir menjelang Idul Fitri tahun ini diperkirakan masih ada lalulintas penumpang di Bandara Sultan Syarif Kasim II mencapai sekitar 14.000 orang.

"Walau tidak sebesar hari sebelumnya, namun arus mudik di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru masih tinggi," kata dia.

Baca juga artikel terkait ARUS MUDIK atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: antara
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom