Menuju konten utama

DLH DKI: Jumlah Sampah di TPST Bantargerbang Naik usai Lebaran

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta memperkirakan puncak tonase penanganan sampah akan terjadi pada H+7, H+8, dan H+9 lebaran Idulfitri 2023.

DLH DKI: Jumlah Sampah di TPST Bantargerbang Naik usai Lebaran
Pemulung beraktivitas di area zona Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (21/6/2019). ANTARA FOTO/Risky Andrianto/hp.

tirto.id - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto mencatat tren jumlah sampah yang dikirim ke tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) Bantargebang meningkat usai lebaran Idulfitri 2023.

DLH DKI Jakarta mencatat pada hari H Idulfitri atau 23 April 2023, jumlah sampah yang terkumpul sebanyak 1.987 ton.

Jumlah tersebut naik pada H+1 lebaran atau 24 April yaitu menjadi 2.344; H+2 lebaran atau 25 April yaitu menjadi 4.096 ton; dan H+3 lebaran atau 26 April yaitu menjadi 5.025 ton.

Asep menuturkan pada tahun ini diperkirakan puncak tonase penanganan sampah akan terjadi pada H+7, H+8, dan H+9 lebaran. Setelah itu, kembali ke rata-rata timbulan sampah normal.

Asep mengklaim DLH DKI sudah mengantisipasi peningkatan tonase sampah tersebut. Pada saat tukang-tukang gerobak yang ikut mudik telah kembali bertugas, maka akumulasi tumpukan-tumpukan sampah yang sempat tertinggal di tempat sampah masing-masing rumah warga mulai dikirim ke Tempat Penampungan Sementara (TPS).

"Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, kami sudah mengantisipasi peningkatan tersebut. H+7 sampai dengan H+9 operasional pengangkutan sampah akan sangat optimal," kata Asep di Jakarta, Rabu (26/4/2023).

Kemudian ia mengatakan sejak H-3 lebaran hingga hari H, terjadi penurunan jumlah tonase sampah. Pada H-3 lebaran atau 19 April jumlah sampah sebanyak 9.325 ton; H-2 lebaran atau 20 April 8.327 ton; dan H-1 lebaran atau 21 April 8.932 ton.

Asep menjelaskan Satuan Pelaksanan Lingkungan Hidup Kecamatan dan pengemudi truk sampah juga telah diinstruksikan untuk melakukan pengosongan Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPS) di seluruh wilayah Jakarta.

Sehingga H-4 sampai dengan H-1 lebaran sampah yang dikirim ke TPST Bantargebang meningkat, kemudian sampah menurun saat H dan H+1 Hari Raya.

Strategi pengosongan TPS ini, kata Asep, dilakukan agar TPS dapat menampung sampah dengan kapasitas maksimal pada saat libur lebaran. Selain itu agar kondisi lingkungan sekitar TPS tetap nyaman, tidak berbau menyengat, serta menghindari berkembangnya lalat dan vektor penyakit lainnya.

“Sampah jika lebih dari 3 hari berdiam di TPS sudah mulai membusuk dan membuat tidak nyaman lingkungan. Kita menghindari itu,” tutur Asep.

Baca juga artikel terkait PENGOLAHAN SAMPAH JAKARTA atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Gilang Ramadhan