tirto.id - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengklaim selama satu bulan kebijakan ganjil genap diterapkan di sejumlah wilayah di ibu kota, pelanggar kian menurun. Hal tersebut terhitung sejak mulai diterapkan pada 9 September lalu.
"Semakin menurun [pelanggar]. Paling rendah rata-rata hampir sama. Tapi yang paling rendah itu [Jakarta] Selatan, cukup rendah [pelanggarnya]," kata Syafrin kepada wartawan, Selasa (8/10/2019).
Namun demikian, Syafrin belum bisa menjelaskan secara rinci jumlah pelanggar karena masih didata oleh Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya.
Selain itu, Syafrin juga menyebut kebijakan itu berhasil jika dilihat dari tingkat kecepatan rata-rata kendaraan di kawasan ganjil genap.
Keberhasilan tersebut, kata Syafrin, juga dilihat dari sisi kecepatan meningkat bagi warga yang berkendara.
“Kecepatan kendaraan bertambah dari 25km/jam menjadi 28,5km/jam. Kemudian volume lalu lintas penurunannya 29,58% hampir 30%. Untuk kualitas udara untuk pm 2,5 terjadi penurunan yang siginifikan untuk yang di Kelapa Gading rata-rata 22%. Jumlah pengguna transportasi umum Transjakata juga meningkat hingga 12 persen,” kata Syafrin.
Dengan bertambahnya jumlah pengguna transportasi umum, rencananya dalam waktu dekat PT. Transportasi Jakarta akan menambah 59 armada baru dan beberapa angkutan yang terintegrasi, kata Syafrin.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan DKI Jakarta telah memperluas kebijakan ganjil genap menjadi 25 ruas jalan sejak 9 September 2019. Kebijakan ini selain untuk memperbaiki kualitas udara sekaligus mengurangi angka kemacetan di sejumlah ruas jalan Jakarta.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Abdul Aziz