tirto.id -
"Kalau saya menebak-nebak Pak Jokowi, mungkin karena saya suka ibadah dan suka ceramah, tema-nya Islam damai dan toleransi serta persatuan kesatuan," ujar Fachrul di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Menurut Fachrul alasan-alasan tersebut yang bisa saja membuat Jokowi berpikir dirinya bisa membantu pemerintah untuk menangani masalah radikalisme melalui pendekatan agama.
"Kan banyak Islam radikal itu, saya kira karena menafsirkan agamanya itu salah. Nah, mungkin, mungkin Pak Jokowi melihat saya bisa membantu menciptakan suasana damai dan membangun persatuan," ujarnya.
Usai dilantik, Fachrul pun akan langsung mempelajari pendekatan-pendekatan yang akan dilakukannya untuk mencegah radikalisme menyebar luas. Ia pun berjanji akan merangkul semua pihak dan semua agama demi mencegah radikalisme.
"Saya bukan menteri agama Islam, saya Menteri Agama RI yang di dalamnya ada lima agama," ujar Fachrul.
Penunjukan Fachrul Razi seperti mematahkan "tradisi" Menteri Agama sejak era Reformasi yang selalu dijabat kalangan sipil. Bahkan lebih spesifik lagi, Menteri Agama lazimnya diduduki kalangan sipil dari Muhammadiyah atau Nahdlatul Ulama.
Terakhir kali Menteri Agama berasal dari kaum militer terjadi di zaman Orde Baru. Pengangkatan Fachrul Razi menunjukkan Jokowi seakan-akan ingin mengulangi apa yang pernah dilakukan Soeharto.
Pada 1978, Soeharto menunjuk Alamsjah Ratu Prawiranegara sebagai Menteri Agama dalam Kabinet Pembangunan III.
Diduga Jokowi memilih Fachrul Razi karena kedekatannya dengan Luhut Binsar Pandjaitan. Apalagi, ia merupakan Ketua Tim Bravo-5, tim yang berisikan purnawirawan TNI yang mendukung Jokowi pada Pilpres 2019.
Karena latar belakang militer inilah, Jokowi pun meminta Fachrul Razi untuk membereskan masalah radikalisme.
“Ini urusan [Menag] berkaitan dengan radikalisme, ekonomi umat, industri halal saya kira, dan terutama haji berada di bawah beliau," ujar Jokowi saat mengenalkan Menteri Indonesia Maju di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (23/10/2019).
Editor: Hendra Friana