tirto.id - Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, melakukan inspeksi mendadakan (sidak) ke Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat bersama jajaran Komisi VI DPR RI pada Senin (17/3/2025). Sidak ini bertujuan meninjau kondisi dan kesiapan Stasiun Pasar Senen menjelang mudik Lebaran 2025.
Berdasarkan pantauan Tirto, Dasco dan jajaran Komisi VI tiba di lokasi pada 16.49 WIB dan tampak disambut oleh Direktur Utama (Dirut) PT Kereta Api Indonesia (KAI), Didiek Hartantyo.
Ketua Harian Partai Gerindra ini terihat mengecek sejumlah fasilitas yang ada di stasiun Pasar Senen dan disambut oleh para penumpang yang juga tak jarang meminta dirinya untuk berswafoto bersama.
“Tadi kami dengan teman-teman dari komisi VI bersama pimpinan dan anggota serta ditemani oleh jajaran kereta api, telah melihat masyarakat yang akan mudik maupun masyarakat yang berpergian keluar kota Jakarta," kata Dasco usai melakukan sidak di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, pada Senin (17/3/2025).
Dari hasil peninjauan, Dasco menilai kondisi kereta api di stasiun tersebut sangatlah baik dan tak kalah dengan kereta api yang ada di luar negeri. Menurut dia, pelayanan yang diberikan dari jasa angkutan milik BUMN ini juga termasuk baik.
"Dan kami melihat bahwa pelayanan dari kereta api kami melihat kereta apinya, terutama kereta api buatan industri kereta api kita itu tidak kalah dengan kereta api dari luar negeri," ujarnya.
Dari sisi kebersihan, kenyamanan dan juga ketepatan waktu, dia menilai KAI sudah memberikan suguhan yang baik sehingga patut untuk diapresiasi. Lalu, untuk keamanan, Dasco meminta agar perusahaan tersebut selalu meningkatkan pelayanannya.
Saat ditanya apa yang harus dievaluasi dari KAI, Dasco menyebut dirinya tak menemukan banyak kekurangan. Dia mengatakan meskipun bentuknya tak ada banyak perubahan dari sejak lama, tapi fasilitas yang ada di Stasiun Pasar Senen sangatlah terawat.
“Lagi kita nyari-nyari, ini yang kurang apa gitu dari sisi kebersihan, toilet bersih, musola bersih, koridor bersih. Walaupun bentuk yang tidak diubah dari tahun 1900-an, tetapi situasinya sangat berubah jauh ketika beberapa tahun lalu kita ke sini,” tutur Dasco.
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Bayu Septianto